Sebelum Wafat, Paus Fransiskus Sempat Idap Pneumonia Berat

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Paus Fransiskus meninggal bumi pada usia 88 tahun, Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu Roma. Kabar duka ini diumumkan oleh Vatikan melalui pernyataan resmi, dan sekaligus mengakhiri masa kepemimpinan lebih dari satu dasawarsa dari tokoh gereja nan dikenal dekat dengan isu-isu kemanusiaan.

Beberapa jam sebelum wafat, dia sempat tampil di hadapan publik pada Minggu Paskah untuk memberikan berkat. Ini pun menjadi sebuah momen nan mengejutkan sekaligus menguatkan umat nan berkumpul di Lapangan Santo Petrus.

Sepanjang hidupnya, Paus Fransiskus menghadapi beragam tantangan kesehatan sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada 14 Februari 2025 lantaran bronkitis nan kemudian berkembang menjadi pneumonia bilateral.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus usai melakukan foto berbareng di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (detikai.com/Faisal Rahman)Foto: Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus usai melakukan foto berbareng di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (detikai.com/Faisal Rahman)

Setelah menjalani perawatan selama 38 hari, dia dipulangkan ke kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, untuk melanjutkan pemulihan. Masalah kesehatan bukan perihal baru bagi pemimpin Gereja Katolik tersebut.

Paus Fransiskus pernah menjalani operasi paru-paru saat berumur 21 tahun di Argentina lantaran jangkitan saluran pernapasan parah. Seiring bertambahnya usia, dia kerap mengalami gangguan serupa. Pada November 2023, Paus apalagi membatalkan kunjungan ke Uni Emirat Arab akibat influenza dan radang paru-paru.

Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kronis seperti sciatica, osteoartritis, dan robekan ligamen dengkul semakin membatasi mobilitasnya, hingga akhirnya dia lebih sering menggunakan bangku roda. Pada tahun 2021, dia juga menjalani operasi usus besar untuk mengatasi divertikulitis. Infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia pun kerap kambuh dan memburuk di tahun-tahun akhir hidupnya.

Meski kondisi bentuk semakin menurun, Paus tetap melanjutkan tugasnya sebagai pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia. Ia dikenal aktif dalam menyuarakan pesan perdamaian, solidaritas, dan kepedulian terhadap kaum marginal, apalagi dalam kondisi bentuk nan terbatas.

Paus Fransiskus, alias Jorge Mario Bergoglio, lahir di Buenos Aires pada 17 Desember 1936. Ia merupakan Paus pertama dari benua Amerika Selatan dan ordo Serikat Yesus (Jesuit). Terpilih pada 13 Maret 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI, dia menandai era baru dalam Gereja Katolik modern.

Pengumuman wafatnya disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Kamerlengo Vatikan. "Seluruh hidupnya diabdikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita hidup dalam Injil dengan kasih universal," ujar Farrell.

Sebagai tanda duka, lonceng kematian berdentang dari Basilika Santo Petrus dan bendera Vatikan dikibarkan separuh tiang. Umat nan berkumpul di Lapangan Santo Petrus pun menundukkan kepala dalam doa.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang Tarif AS Vs China, Pengusaha Parfum Curhat Ini

Next Article Innalillahi, Penyanyi Emilia Contessa Meninggal Dunia

Selengkapnya