Sambil Menahan Emosi, Jokowi Bantah Tudingan Deddy Sitorus Pdip: Difitnah Saya Diam, Tapi Ada Batasnya!

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:00 WIB

Solo, detikai.com – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi memberikan sanggahan keras terhadap tudingan bahwa dirinya mengirim utusan untuk meminta PDIP tidak memecatnya. Bantahan ini merupakan respons terhadap pernyataan Ketua DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus nan dilontarkan beberapa waktu lalu.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif DPP PDIP Deddy Sitorus saat memberikan keterangan kepada awak media di instansi pusat PDIP, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024.

Photo :

  • ANTARA/Narda Margaretha Sinambela

Dalam pernyataannya, Jokowi justru menantang PDIP untuk menyebut siapa sosok utusan nan dimaksud. "Enggak ada. Ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?" ujar Jokowi ketika ditemui di kediaman pribadinya di Jalan Kutai Utara No 1,  Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 14 Maret 2025.

Mantan Wali Kota Solo itu  mempertanyakan logika di kembali tudingan tersebut. Menurutnya, pernyataan Deddy tidak masuk logika lantaran tidak ada kepentingan baginya untuk mengirim utusan dengan permintaan seperti itu. "Kepentingan saya apa untuk mengutus itu? Kepentingannya apa? Coba logikanya," ucapnya.

Jokowi mengungkapkan bahwa selama ini dia telah bersabar menghadapi beragam serangan dari beragam pihak, termasuk dari PDIP. Ia menceritakan gimana dirinya selalu bersikap tak bersuara meskipun mendapat perlakuan tidak menyenangkan.

"Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho. Tapi ada batasnya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta.

Sebelumnya, Deddy Sitorus dalam konvensi pers di Kantor DPP PDIP Jakarta pada Rabu, 12 Maret 2025 menyatakan bahwa ada utusan nan menemui partai sehari sebelum keputusan pemecatan Jokowi sebagai kader. Menurut Deddy, pertemuan tersebut terjadi sekitar tanggal 14 Desember.

"Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember, itu ada utusan nan menemui kami, menunjukkan bahwa Sekjen (Hasto) kudu mundur," ungkap Deddy. "Lalu jangan pecat Jokowi dan menyampaikan ada sekitar sembilan orang dari PDIP nan menjadi sasaran dari pihak kepolisian dan KPK," lanjutnya.

Meskipun Deddy menyebut bahwa utusan tersebut adalah sosok nan mempunyai kewenangan kuat, dia enggan mengungkapkan identitas orang tersebut. Keengganan ini nan kemudian memicu tantangan kembali dari Jokowi nan meminta kejelasan tentang siapa sosok nan dimaksud.

Vicky Prasetyo saat bakal sowan ke Jokowi di Solo.

Gagal di Pilkada, Vicky Prasetyo Ajak Vicky Shu Sowan ke Jokowi di Solo

Dalam pertemuan itu, Jokowi memberikan pesan dan wejangan kepada Vicky.

img_title

detikai.com.co.id

14 Maret 2025

Selengkapnya