ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Emiten telekomunikasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk alias Telkom (TLKM) memperoleh ranking angsuran investment grade dari tiga lembaga pemeringkat dunia (Moody's Baa1, Fitch Ratings BBB, Pefindo idAAA). Penyematan ini diprediksi dapat kembali menarik minat penanammodal domestik maupun asing untuk masuk ke saham Telkom.
Seperti diketahui, dulu Telkom pernah menjadi penguasa kapitalisasi pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kini menjadi salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar mencapai 2,3%. Untuk dividen yield TLKM sendiri mencapai 6,83%. Angka tersebut mendekati yield SBN nan merupakan instrumen investasi bebas risiko. Saat ini Telkom juga diperdagangkan dengan valuasi nan rendah pada Price Earnings Ratio sebesar 10,97x lebih rendah dari sektor sebesar 13,14x dan Industri mencapai 16,07x.
Ke depan, Telkom ingin mendorong investasi strategis di bagian digital, cloud, dan AI. Di sisi Telkomsel, keberhasilan integrasi sistem one-billing menjadi tonggak pencapaian nan signifikan pada tahun 2024, mendukung optimasi kapabilitas FMC dan menjadi landasan untuk pertumbuhan pendapatan berbasis rumah tangga dalam jangka panjang, dengan konsentrasi pada strategi value over volume nan bukan sebatas volume pengguna menjadi prinsip utama menjaga pertumbuhan pendapatan nan berkelanjutan.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, tahun 2024 merupakan periode nan penuh tantangan bagi sektor telekomunikasi di Indonesia, dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi nan melemah akibat ketidakstabilan global, serta persaingan industri nan semakin meningkat.
Pada tahun 2024, Telkom mencatat pertumbuhan pendapatan 0,5% YoY menjadi Rp150,0 triliun. Kinerja nan lebih baik dicatatkan oleh Telkomsel nan bisa menorehkan pertumbuhan pendapatan dua digit, ialah 10,7% YoY, didorong oleh inisiatif strategis integrasi jasa upaya fixed broadband IndiHome B2C ke dalam Telkomsel, serta mempertahankan kekuasaan di industri dengan pangsa pasar pendapatan seluler mencapai 51,8%.
EBITDA pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp75,0 triliun, dengan margin EBITDA nan tetap kompetitif di nomor 50,0%. Laba bersih sebesar Rp23,6 triliun turun 3,7% YoY, dipengaruhi oleh program pensiun dini, penurunan nan bukan disebabkan oleh pos biaya nan mengenai dengan aktivitas operasional. Sedangkan Telkomsel secara konsisten mempertahankan kepemimpinannya dalam pangsa pasar untung bersih selama lebih dari 10 tahun berturut-turut, mencapai 75,6% di tahun 2024.
Kinerja tersebut sejalan dengan arus kas operasional tetap solid di Rp61,6 triliun (naik 1,7% YoY), sementara struktur permodalan tetap sehat dengan rasio utang terhadap EBITDA di level konservatif 1,0x. Ini mencerminkan kehati-hatian manajemen dalam mengelola ekspansi dan investasi, termasuk optimasi capex nan sebesar Rp24,5 triliun dialokasikan untuk memperkuat prasarana jaringan dan meningkatkan pengalaman pelanggan, dengan alokasi pada konektivitas nan berfokus untuk mendukung strategi Fixed-Mobile Convergence (FMC).
Integrasi jasa IndiHome B2C secara penuh juga menjadi pendorong utama lonjakan pendapatan dan pedoman pelanggan. Pada tahun 2024, Telkomsel mencatatkan pertumbuhan pendapatan IndiHome B2C sebesar 101,2% YoY menjadi Rp26,6 triliun, dan penambahan nyaris 1 juta pengguna IndiHome B2C menjadi 9,6 juta, mengukuhkan kepemimpinan pasar dan komitmen Telkomsel dalam mengakselerasi penetrasi fixed broadband.
Average Revenue per User (ARPU) pada Q4 2024 menunjukkan pertumbuhan positif mencapai 2,0% QoQ, didorong oleh strategi penetapan nilai nan disiplin dan konsentrasi pada pengguna berbobot tinggi. Telkomsel mempunyai pedoman pengguna terjaga di 159,4 juta, dengan ekspansi jasa pasca bayar mencapai 8 juta pelanggan. Data Payload tumbuh 13,9% YoY, mencerminkan mengambil jasa digital nan terus meningkat. Semua parameter ini menegaskan komitmen Telkomsel dalam meningkatkan produktivitas pengguna dan memenuhi kebutuhan digital nan terus berkembang untuk mendorong perkembangan transformasi digital Indonesia.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Raih Laba Rp 23,64 Triliun, Telkom Bisa Setor Dividen Jumbo
Next Article Telkom (TLKM) Beri Kisi-Kisi Pembagian Dividen, Ini Bocorannya