Rusia Dan Ukraina Saling Balas Lumpuhkan Ratusan Drone

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Sabtu, 15 Mar 2025 19:25 WIB

Rusia dan Ukraina saling melumpuhkan ratusan pesawat nirawak namalain drone semalam. Kedua negara tetap saling serang di tengah wacana gencatan senjata. Rusia mengatakan telah menjatuhkan 126 pesawat nirawak (drone) Ukraina semalam, sebagian besar di wilayah selatan Volgograd dan Voronezh, Sabtu (15/3). Ilustrasi (via REUTERS/Governor Andrei Vorobyov)

Jakarta, detikai.com --

Rusia mengatakan telah menjatuhkan 126 pesawat nirawak (drone) Ukraina semalam, sebagian besar di wilayah selatan Volgograd dan Voronezh, Sabtu (15/3).

Kementerian pertahanan mencegat 64 pesawat nirawak di atas Volgograd dan Voronezh nan berdekatan dan sisanya menargetkan wilayah perbatasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ukraina telah meluncurkan pesawat nirawak ke Rusia selama serangan Rusia dan pada hari Senin menyerang wilayah Moskow dengan jumlah pesawat nirawak terbesar sejak bentrok dimulai pada 2022.

Di sisi lain, Ukraina mengatakan juga telah menjatuhkan 130 drone nan diluncurkan Rusia di seluruh negeri semalam.

Angkatan udara Kyiv mengatakan pesawat nirawak Shahed buatan Iran telah jatuh di 14 wilayah dan bahwa Moskow juga telah menyerang dengan dua rudal balistik.

Kyiv juga mengatakan bahwa jumlah korban luka dalam serangan Rusia sehari sebelumnya di kampung laman Presiden Volodymyr Zelensky, Kryvy Rig, meningkat menjadi 14 orang.

Pada hari Jumat, para pejabat mengatakan Rusia menyerang wilayah permukiman di kota Ukraina tengah -- nan secara rutin menjadi sasaran selama invasi Moskow selama lebih dari tiga tahun.

"Empat belas orang terluka, di antaranya dua anak-anak," kata kepala wilayah Dnipropetrovsk, Sergiy Lysak, di Telegram, dikutip dari AFP.

Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan minggu ini bahwa meskipun dia mendukung pendapat gencatan senjata dengan Ukraina, dia mempunyai "pertanyaan serius" tentang penerapan dan mau membahasnya dengan Presiden AS Donald Trump.

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat meragukan niat baik Putin dan meminta Amerika Serikat mengambil langkah tegas untuk menekan Rusia agar menghentikan perang.

Dalam serangkaian unggahan di platform X, Zelensky menegaskan bahwa Ukraina hanya menginginkan perdamaian.

"Sejak menit pertama perang ini, kami hanya menginginkan satu hal, agar Rusia meninggalkan rakyat kami dalam tenteram dan menarik tentaranya dari tanah kami," tulisnya.

(fra/afp/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya