Rupiah Bangkit, Dolar Melemah Ke Rp 16.800

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini di tengah wait and see penanammodal menunggu banyaknya info ekonomi dunia pekan ini.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin (21/4/2025) pada pukul 09.08 WIB ada di posisi Rp16.800/US$ alias menguat 0,12%. Penguatan ini menjadi kabari baik setelah mata duit Garuda terus melemah dalam dua hari terakhir.

Sentimen dari eksternal maupun internal menjadi penggerak rupiah hari ini.

Dari luar negeri, Pemerintah Indonesia memulai langkah diplomasi sigap menyusul kebijakan tarif baru nan diterapkan Amerika Serikat (AS).

Lewat pertemuan langsung dengan US Trade Representative (USTR) dan Department of Commerce di Washington, Indonesia sukses menyampaikan sejumlah poin krusial dalam negosiasi jual beli bilateral.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, negosiasi berjalan hangat dan konstruktif. Kedua negara telah menyepakati format kerja sama nan bakal dibahas tuntas dalam waktu 60 hari ke depan.

Sedangkan dari dalam negeri, BPS bakal merilis info neraca perdagangan periode Maret 2025.

Konsensus pasar nan dihimpun detikai.com dari 10 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Maret 2025 bakal mencapai US$2,63 miliar dengan median ekspor sebesar terkontraksi 3,41% (year on year/yoy) dan impor tumbuh 6,48% yoy.

Jika neraca perdagangan kembali mencetak surplus maka Indonesia sudah membukukan surplus selama 59 bulan beruntun sejak Mei 2020.

Pada hari Senin (21/4/2025), Bank Sentral China alias PBoC juga bakal mengumumkan kebijakan suku kembang negaranya. Di tengah memanasnya perang jual beli dengan AS, rapat PBoC bulan ini sangat ditunggu-tunggu lantaran pasar dunia menunggu antisipasi bank sentral China dalam meredam akibat tarif Trump.

China diperkirakan bakal mempertahankan suku kembang pinjaman acuannya tidak berubah pada periode April 2025 menurut survei Reuter. Akan tetapi pasar bertaruh pada lebih banyak stimulus nan bakal segera diluncurkan dalam menghadapi perang jual beli antara China dengan Amerika Serikat (AS) nan meningkat.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp16.800-an per Dolar AS

Next Article Rupiah Menguat, Nilai Tukar Dolar AS Turun ke Rp 15.850

Selengkapnya