ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Kamis, 24 April 2025 - 14:53 WIB
Jakarta, detikai.com – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo resmi dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat mengenai dengan tudingan piagam tiruan nan dialamatkan kepada Presiden Republik Indonesia ke-6, Joko Widodo (Jokowi).
Roy Suryo dilaporkan berbareng 3 orang lainnya nan juga turut mempersoalkan keaslian ijazah Jokowi.
Dikonfirmasi mengenai laporan tersebut, Roy Suryo mengaku sudah mendengar bahwa dia berbareng 3 rekannya telah dilaporkan ke polisi dari pemberitaan media.
"Muncul di breaking news bahwa 4 orang nan dilaporkan itu ada RS, RSM, TT dan RF. Dan kata si pelapor, salah satu dari empat itu adalah mantan menteri, RS berarti, ini menarik," kata Roy Suryo dikutip dari kanal Youtube ‘Indonesia Lawyers Club’ (ILC) nan dipandu Karni Ilyas, Kamis, 24 April 2025.
Roy Suryo mendengar jika dia dilaporkan dengan Pasal 160 KUHP mengenai penghasutan dengan menyebarkan berita nan tidak betul sehingga membikin masyarakat bergolak. "Jadi itu bagus lah menurut saya. Jadi jawaban nan saya harapkan bakal disampaikan oleh teman-teman saya nan lain," ujar Roy Suryo
"Bagus lantaran disitu bakal dibuka apakah nan kita ungkapkan itu membikin kebencian, umpatan, makian, alias fakta. Kalau nan disampaikan itu kebenaran dan justru bagi masyarakat punya nilai, insyaAllah kebenaran, alias sesuatu nan perlu diketahui justru masyarakat menunggu info ini," sambungnya
Kejanggalan Skripsi
Keyakinan Roy Suryo bukan tanpa alasan. Meskipun dia mengaku belum memandang piagam Jokowi nan original – karena tak bersedia diberikan – namun ia memastikan 3 dari 4 orang nan dilaporkan memegang bukti utama (primary evidence), ialah ‘skripsi Joko Widodo’ nan diduga palsu.
Roy Suryo mengungkap sejumlah kejanggalan dalam skripsi Joko Widodo yang dia lihat sendiri. Diantaranya muncul ketidakkonsistenan penulisan nama gelar pembimbing utama Prof. Dr. Ir Ahmad Soemitro di lembar depan skripsi dengan lembar prakata ucapan terima kasih skripsi.
"Bahkan dikoreksi putrinya sendiri, nan sekarang ada di Australia, itu dia bilang bukan nama bapak saya, nama bapak saya Prof Dr Ir Achmad Sumitro bukan Soemitro," kata Roy
Pun ketika melihat tanda tangan Prof Dr Ahmad Soemitro, putrinya tersenyum. "Dengan kata lain, itu bukan tanda tangan bapaknya. Kalau ada grafolog membandingkan tanda tangan Prof Achmad Soemitro itu beda. Ini kaya orang baru belajar buat tanda tangan," ungkapnya
Selain itu, dalam skripsi nan dia tunjukkan juga tidak ada penanggalan kapan skripsi itu diuji dan disahkan. Namun nan paling fatal, menurut Roy Suryo, di dokuman skripsi Joko Widodo tertulis dalam lembar pengesahan tertulis ‘Dipertahankan di depan Dewan Penguji Tesis’. "Tesis itu untuk S2 bukan Sarjana.. ini adalah lembar pengetesan untuk S2, kok bisa diberikan untuk nan S1" tegasnya
"Kita jawab tantangan itu nanti, kita buktikan dengan fakta," ungkapnya dengan percaya dengan bukti skripsi Joko Widodo ini.
Sebelumnya, Pemuda Patriot Nusantara membikin laporan polisi ke Polres Metro Jakarta Pusat mengenai dengan tudingan piagam tiruan nan dialamatkan kepada mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Laporan nan teregister dengan nomor LP/B/978/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKPUS/POLDA METRO JAYA tertanggal 23 April 2025 itu dilayangkan oleh Andi Kurniawan selaku Ketua Pemuda Patriot Nusantara.
4 orang nan menjadi subjek nan dilaporkan dalam laporan tersebut adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, mahir digital forensik Rismon Sianipar, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah dan master Tifauzia Tyassuma.
"Jadi terlapornya itu ada empat orang ialah ada nan mantan pejabat negara, ada dokter, ada nan mengaku aktivis dan ada nan mengaku ahli," ujar Rusdiansyah, kuasa norma pelapor, Rabu, 23 April 2025.
Rusdiansyah menyampaikan bahwa keempat orang nan dilaporkan itu disangkakan dengan jeratan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan mengenai dengan tudingan piagam tiruan terhadap Jokowi.
"Akibat tindakan penghasutan itu nan dilakukan oleh empat orang ini telah mengakibatkan kegaduhan di masyarakat," katanya.
Halaman Selanjutnya
Kejanggalan Skripsi