Ri Tak Lagi Impor Krl Bekas Jepang, Kereta China & Madiun Siap Beroperasi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Direktur Utama Kereta Commuter Indonesia (KCI), Asdo Artrivianto mengatakan, penumpang KRL mengalami kenaikan rata-rata 6% per tahun. Oleh lantaran itu KCI terus meningkatkan investasi dalam perihal pengadaan armada.

Menurut Asdo, pihaknya sekarang tak lagi mengimpor KRL jejak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tahun ini KCI bakal menerima 23 rangkaian kereta, ialah dari CRRC Qingdao Sifang Co. Ltd., China 11 dan dari PT INKA 12.

"Di era 2023 sampai 2027 ini kita sudah mempersiapkan investasi beberapa kereta-kereta nan baru jadi kita sudah tidak membeli kereta nan bukan baru lagi tapi kita sudah investasi nan baru dengan rangkaian nan lebih panjang dengan 1 traniset 12 kereta. Ini harapannya bisa mengangkut masyarakat Jabodetabek khususnya pengguna commuter line, bisa menampung kapabilitas nan lebih banyak lagi," katanya dalam konvensi pers di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat, Selasa (22/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rangkaian KRL Masih Uji Coba

Asdo menyebut kereta tersebut tetap dalam tahap uji coba dan bakal mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Setelah itu, baru rangkaian kereta dapat melayani masyarakat.

"Ya tentu saja ini tujuannya adalah untuk meningkatkan kapabilitas sehingga dengan bertambahnya volume peningkatan volume penumpang nan ada di Jabodetabek ini bisa terpenuhi dengan peningkatan kapabilitas melalui rangkaian baru nan bakal kita operasikan ini," bebernya.

KRL Buatan China dan Madiun

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi produk kereta dalam negeri setelah KRL datang di Tanah Air selama 100 tahun. Sebelumnya, kata dia, KRL nan beraksi menggunakan kereta jejak dari Jepang.

"Sekarang kita menggunakan kereta baru, sebenarnya kelak bakal ada kereta dari CRRC Qingdao Sifang, menjadi kereta baru dari China, dan kelak nan paling kita nantikan adalah kereta baru bikinan INKA, Madiun. Ini kita tepuk tangan. Jadi, setelah 100 tahun akhirnya kita pakai kereta dalam negeri. Jadi ini luar biasa," beber laki-laki nan berkawan disapa Tiko.

Menurutnya, kualitas kereta INKA tak kalah dari produksi China maupun Jepang. Dia berambisi kereta baru dapat mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat.

KRL Jabodetabek buatan INKAKRL Jabodetabek buatan INKA Foto: Dok. PT KAI Commuter

(ily/ara)

Selengkapnya