ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Rencana pemerintah membuka keran ekspor beras ditunda. Alasannya, kesiapan stok pangan dalam negeri kudu diamankan lebih dahulu.
"Kita upayakan dulu, stok kita perkuat, nan krusial kita dulu cukup dalam negeri," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Sabtu (26/4/2025).
Ketersediaan stok dalam negeri sangat krusial guna menjaga ketahanan dalam negeri, terutama di tengah ketidakpastian suasana nan secara langsung dapat mempengaruhi produksi pangan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kudu siap kecukupan kita, jika perlu kita siapkan betul-betul lebih dari cukup jika perlu. Kenapa? Iklim tidak bersahabat. Kita kudu mengantisipasi terburuk. Jangan sampai terjadi seperti Jepang, Malaysia, dan Filipina," terang Amran.
Sebagai informasi, sebelumnya Amran sempat melangsungkan pertemuan dengan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia YB Datuk Seri Haji Mohamad Bin Sabu. Dalam pertemuan itu, salah satu nan dibahas adalah Malaysia nan mau impor beras dari Indonesia.
Namun, Amran mengatakan Indonesia belum bisa mengekspor beras ke Malaysia lantaran saat ini Indonesia tengah memperkuat pasokan dalam negeri.
"Menarik, tadi menanyakan 'apa bisa kami (Malaysia) impor beras dari Indonesia?' Saya katakan untuk sementara kami menjaga stok dulu," kata Amran usai pertemuan di Kementerian Pertanian, Selasa (22/4/2025) lalu.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto juga bercerita sekarang beberapa negara sudah melakukan pendekatan agar Indonesia mau berbagi pasokan berasnya.
Ia tak menyebut negara mana nan meminta beras, namun nan jelas mereka sudah menyatakan minat secara langsung agar Indonesia mau mengirimkan beras ke negaranya.
Prabowo pun memberikan izin pengiriman beras alias ekspor ke negara lain dengan argumen memenuhi asas kemanusiaan. Bahkan dia bilang, saat beras diekspor, jangan terlalu banyak mencari untung, nan krusial bisa kembali modal sudah cukup.
"Saya izinkan dan saya perintahkan, kirim beras ke mereka, dan jika perlu, sekarang. Ini atas dasar kemanusiaan. Kita jangan terlalu cari untung besar, nan krusial ongkos produksi, plus angkutan, plus manajemen kembali," beber Prabowo saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025) kemarin.
(igo/hns)