Ri Mulai Kirim Pekerja Migran Lagi Ke Arab Saudi Mulai Juni

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Indonesia bakal mencabut moratorium penempatan pekerja migran ke Arab Saudi, pembatasan penempatan tenaga kerja di Arab Saudi itu sudah bertindak sejak 2015. Hal ini bakal membuka kesempatan kerja sebanyak 600 ribu orang di Arab Saudi.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding saat ini sedang insentif berbincang dengan otoritas Arab Saudi untuk ketetapan penerimaan kembali tenaga kerja Indonesia.

Karding menargetkan paling lambat sudah ada nota kesepahaman kerja sama penempatan pekerja migran di Arab Saudi bulan Maret ini. Dengan begitu, diharapkan sebagian pekerja dari total 600 ribu kebutuhan tenaga kerja di Arab Saudi bisa melakukan pemberangkatan pertamanya dari Indonesia pada bulan Juni 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi jika seandainya kelak Maret ini ada penandatangan MOU rencana kami berdua sepakat paling lambat Juni kita sudah mulai mengirim pemberangkatan pertama," beber Karding di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

Arab Saudi menawarkan 600 ribu lapangan kerja nan disediakan untuk pekerja migran Indonesia. Ada 400 ribu lapangan kerja di antaranya bergerak pada pekerjaan rumah tangga dan sisanya di pekerjaan umum di beragam bidang.

Mantan Anggota DPR ini menyatakan nantinya penyaluran tenaga kerja dari Indonesia bakal dilakukan secara terpusat lewat platform Musaned. Perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia bakal bekerja sama dengan Musaned dan kemudian platform itu bakal menyalurkan pekerja migran ke pihak nan memerlukan di Arab Saudi.

"Jadi perusahaan penempatan P3MI bekerjasama dengan agensi nah di sini agensinya dikontrol oleh BUMN tenaga kerjaan namanya Musaned dikontrol dalam banyak perihal jadi orang majikan, majikan itu jika mau ngambil pekerja dia kudu daftar dulu ke Musaned sini, dan kudu punya deposit untuk gaji," beber Karding.

(hal/rrd)

Selengkapnya