3 Modus Penipuan Yang Marak Selama Bulan Puasa, Waspada!

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Penipuan marak terjadi selama bulan Ramadan. Saat kebutuhan masyarakat meningkat di bulan puasa, banyak penjahat nan memanfaatkan kondisi tersebut sehingga tak sedikit orang tergiur dan terperangkap dalam penipuan itu.

Berbagai modus penipuan dilakukan terutama secara online. Kenali macam-macam modusnya agar masyarakat dapat berhati-hati dan tidak terjebak terhadap penipuan nan merugikan di bulan puasa.

Modus Penipuan Selama Bulan Ramadan

Berdasarkan penuturan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi, dilansir pemberitaan detikaicom, berikut deretan modus penipuan nan sering terjadi pada bulan puasa:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Transfer Uang dari Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal

Jika masyarakat tidak pernah mengusulkan pinjaman online, tapi transferan sejumlah duit tiba-tiba masuk ke rekening maka kudu waspada. Bisa jadi itu adalah modus penipuan nan dilakukan jasa pinjol ilegal.

Apabila mengalami perihal ini, masyarakat diminta segera lapor ke pihak bank berkepentingan dan jasa perlindungan konsumen OJK. Hindari menggunakan duit tersebut meski sedikit.

Apabila terlena dengan duit tersebut, korban bakal dipaksa mengembalikan biaya dengan kembang tinggi. Debt collector juga mungkin bakal datang untuk menagih kembali dana.

2. Tawaran Promo Tak Masuk Akal

Bulan puasa memang banyak ditemukan promo menggiurkan, mulai dari pakaian, perlengkapan sholat, hingga produk kebutuhan sehari-hari. Tak sedikit juga nan menawarkan potongan biaya untuk perjalanan umroh ke Tanah Suci.

Meski tidak semuanya tergolong penipuan, tawaran nan tidak masuk logika mesti dihindari. Misalnya, promo perjalanan umroh nan sangat murah nan mana tarifnya jauh di bawah biaya umroh nan umumnya berlaku.

"Promo angsuran perjalanan wisata umor dan lain-lain nan sangat tidak masuk akal. Ini mesti hati-hati. Orang biasanya positif thinking dengan tawaran umroh dan lainnya," ujar Friderica.

Di bulan Ramadan menjelang Lebaran, tradisi mengirim parsel alias hampers ke kerabat hingga kolega dilakukan banyak orang. Parsel dikirimkan oleh ekspedisi dan biasanya info pengiriman bakal disampaikan kepada pengirim alias penerima.

Apabila tidak merasa mengirim alias bakal menerima hampers dari orang lain tapi ada pihak nan mengirimkan link (tautan) alias file lain melalui WhatsApp, ada baiknya untuk mengabaikan pesan tersebut.

Link tersebut kemungkinan besar modus penipuan sniffing kiriman hacker pencuri data-data krusial nan tersimpan di ponsel seperti info pribadi hingga PIN m-banking. Jadi, hindari mengklik link tersebut.


(azn/row)

Selengkapnya