Ri Dibalap Malaysia Bentuk Family Office, Luhut: Kita Lambat

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Indonesia dibalap Malaysia dalam pembentukan Wealth Management Consulting (WMC) atau Family Office. Padahal, disebut-sebut pembentukannya terinspirasi dari keberhasilan Indonesia dalam membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Diketahui beberapa waktu lalu Malaysia dan Singapura sepakat untuk membentuk Zona Ekonomi Khusus (Special Economic Zone) Johor-Singapura.

"Kita bisa ketinggalan dengan Johor (Malaysia) yang sekarang membuat jadi Spesial Ekonomi Johor. Mereka nyontoh dari kita dan mereka memberikan insentif lebih bagus lagi," kata Luhut dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 di Menara Global, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Luhut, salah satu hal yang perlu dibenahi Indonesia menyangkut pandangan tentang keuntungan. Terkadang, Indonesia terlalu berfokus pada keuntungan sendiri. Alhasil, Indonesia dibalap oleh Malaysia dalam pengembangan Family Office.

"Kita ini kadang-kadang berpikirnya, saya bilang sama Febrio (Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu), lu mintanya untung dulu. Orang kasih juga dong untung. Jadi hidup ini nggak bisa dong hanya untung doang," ujar dia.

"Jadi Family Office, kita lambat. Sekarang mereka sudah buat, karena ada duit banyak yang berenang, mencari tempat singgah yang dia merasa aman," sambungnya.

Di samping itu, Luhut juga mendengar masukan dari world committee advisor DEN yakni investor andal asal Amerika Serikat (AS), Ray Dalio untuk mendorong Bali menjadi seperti Singapura.

"Inconsistency regulasi jadi kita masih banyak, para pemimpin-pemimpin kita yang tidak konsisten. Hari ini bilang ini, besok bilang begitu. Itu nggak boleh. Saya ada laporan presiden, saya bilang Pak Presiden (Prabowo), ini yang harus diperhatikan," katanya.

Bahkan ketidakkonsistenan Indonesia dalam membuat regulasi juga sempat dikritik oleh salah seorang menteri asal Singapura. Luhut bilang, menteri tersebut menyampaikan komplain.

"Bagaimana pergerakan? Sudah begini-begini kok ada suara begini. Saya bilang, don't worry. When we do our promise, we went to present our promise. Don't worry about it. Jadi apa yang saya ingin sampaikan terhadap potensi yang saya gambarkan tadi, banyak sekali, yang bisa membuat Indonesia ini lebih bagus," ujar Luhut.

(shc/ara)

Selengkapnya