Resmikan Upgraded Pematang Substation, Phr Genjot Produksi Migas Di Rokan

Jakarta -

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meresmikan New Pematang Substation, sebuah prasarana gardu listrik untuk operasional migas di Zona Rokan. Zona Rokan merupakan bagian integral dari wilayah operasional Regional Sumatera.

Peresmian Upgraded Pematang Substation menjadi penanda komitmen mengoptimalkan keahlian blok migas tersebut sekaligus bukti nyata pembangunan prasarana pasca alih kelola nan signifikan.

"Substation ini bukan sekadar gardu listrik, namun adalah jantung nan memompa daya bagi operasional migas Zona Rokan. Kehadirannya krusial untuk mendukung peningkatan produksi dan menjaga kelancaran operasional migas di wilayah ini," ujar General Manager Zona Rokan, Andre Wijanarko dalam siaran pers, Jumat (14/3/2025).

Proyek ini merupakan bagian dari program Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL) Tahap-1 di Zona Rokan pasca alih kelola. OPLL Tahap-1, nan mencakup 17 lapangan ialah Petani, Bekasap, Pematang, Bangko, Petapahan, Benar, Balam South, Kotabatak, Menggala North, Puncak, Ubi, Balam SE, Pager, Minas, Sintong, Kopar, dan Tilan, bermaksud mendongkrak produksi hingga tahun 2032 melalui pengeboran sumur-sumur produksi baru.

Andre menjelaskan, Lapangan Pematang sendiri, sebagai salah satu konsentrasi utama OPLL Tahap-1, memerlukan kapabilitas listrik nan lebih besar untuk mengoperasikan sumur-sumur produksi baru.

"Inilah nan melatarbelakangi pembangunan Substation Pematang. Proyek ini bukan proyek instan. Dimulai dengan kajian pre-FEED pada kuartal ketiga 2021, prosesnya bersambung ke tahap inisiasi, seleksi, persetujuan Final Investment Decision (FID), hingga akhirnya dieksekusi dan diserahterimakan pada kuartal pertama 2025," kata Andre.

Investasi nan ditanamkan dalam Substation Pematang bukanlah sekadar angka. Melainkan investasi untuk masa depan daya Indonesia. Dengan kapabilitas nan ditingkatkan, substation ini bakal menjamin pasokan listrik nan stabil dan andal bagi operasional Zona Rokan, khususnya di Lapangan Pematang. Hal ini krusial untuk menjaga keberlanjutan produksi migas, nan pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan daya nasional.

"Kami berterima kasih kepada semua pihak nan telah mendukung pembangunan substation ini, baik internal perusahaan maupun eksternal. Kami berambisi Substation Pematang dapat beraksi dengan baik dan memberikan faedah sebesar-besarnya bagi ketahanan energi," tutur Andre.

Kepala Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Sebastian Julius menyampaikan apresiasinya terhadap PHR Zona Rokan dalam upaya peningkatan persediaan migas nasional, menurutnya salah satu aspek nan melatarbelakangi pembangunan substation ini adalah untuk mendukungb masifnya pengeboran.

"Sehingga ini berefek untuk suplai tenaga listrik dan mendukung ketahanan energi. Kami percaya keberhasilan peresmian substation ini juga tak terlepas komitmen kerjasama dan sinergi PHR dengan seluruh stakeholder," tuturnya.

Andre menjelaskan pembangunan substation ini bukanlah pekerjaan sederhana. Ruang lingkup proyek Pematang Power Sistem Upgrade meliputi pengadaan dan pemasangan dua unit power transformer 14MVA, tiga unit Gas Circuit Breakers 115kV, dan lima unit Vacuum Circuit Breakers 13,8kV. Tak hanya itu, proyek ini juga mencakup instalasi saluran transmisi 115kV sepanjang 700 meter dan saluran pengedaran 13,8kV sepanjang 2.000 meter, serta pembangunan gedung Electrical Control baru.

"Peresmian Substation Pematang bukan sekadar seremonial. Ini menjadi simbol komitmen PHR dalam menjaga degub daya bagi negeri. Di tengah tantangan transisi daya global, investasi pada prasarana krusial seperti ini menjadi langkah krusial untuk memastikan kesiapan daya nan andal dan berkepanjangan bagi Indonesia. Di jantung Rokan, setrum baru telah mengalir, membawa angan bagi masa depan daya Indonesia," pungkasnya.

(prf/ega)