Rencana Mega Syariah Garap Layanan Bank Emas

Sedang Trending 19 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Bank Mega Syariah berencana masuk menggarap segmen bank emas. Menurut Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji rencana tersebut sedang dikaji.

"Itu memang menjadi salah satu pilar kita di tahun ini. Termasuk dengan pattern-nya. Kita berambisi di awal semester dua, lantaran kita mesti membangun sistem. Karena kita mau komplit dalam perihal digital," kata Rasmoro kepada wartawan saat ditemui di media gathering, di instansi Bank Mega Syariah, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Menurut Rasmoro emas mempunyai prospek menjanjikan sekaligus aman, dan pengguna juga memilih investasi nan lebih aman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan jika situasi dunia seperti ini, orang bakal cari safe haven. Mesti bakal lari ke emas. Untuk di segmen tertentu, sangat tinggi. Makanya kita bakal membikin produk itu (tabungan emas)," terang Rasmoro.

Selain itu Bank Mega Syariah memfokuskan strategi Business to Business to Consumer (B2B2C) dalam memperluas penetrasi pasar, dan meningkatkan pertumbuhan upaya secara eksponensial di tahun ini. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung penetrasi pasar ritel dan tidak hanya menyasar pengguna korporasi, tetapi juga seluruh ekosistem nan ada di dalamnya.

"Pendekatan B2B2C ini bakal didukung dengan penemuan produk dan jasa nan inovatif untuk memastikan kemudahan akses perbankan syariah bagi seluruh segmen nasabah. Sejumlah produk jagoan dari Bank Mega Syariah antara lain tabungan haji, mobile banking M-Syariah, jasa priority banking Mega First Syariah, reksadana syariah, dan kartu pembiayaan Syariah Card," ujar Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo.

Produk tabungan haji dari Bank Mega Syariah mendukung beragam kalangan usia dalam merencanakan perjalanan ibadah ke tanah suci. Per 2024, total pengguna tabungan haji naik lebih dari 6% secara year on year (yoy), dan haji unik meningkat hingga 246% secara yoy.

Hingga saat ini, Bank Mega Syariah telah menjalin 442 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), serta telah melakukan lebih dari 5.700 keberangkatan haji dan 1.013 keberangkatan umrah.

Bersambung ke laman berikutnya. Langsung klik

Bank Mega Syariah juga memfasilitasi pengelolaan finansial pengguna melalui produk wealth management seperti reksadana dan bancassurance. Kedua produk ini mendorong pendapatan bank dari sisi fee based income (FBI). FBI dari produk reksadana meningkat rata-rata 15% per bulan, sementara FBI dari bancassurance naik sebesar 26,25% YoY. Di sisi lain, jasa Priority Banking juga menunjukkan pertumbuhan dengan jumlah pengguna nan mempunyai Total Relationship Balance (TRB) di atas Rp 500 juta naik 37,4% yoy.

"Kami optimis bahwa tahun 2025 menjadi momentum bagi Bank Mega Syariah untuk terus bertumbuh dan memperkuat posisi sebagai salah satu bank syariah pilihan masyarakat di Indonesia. Melalui optimasi ekosistem, digitalisasi, serta ekspansi pembiayaan nan selektif, kami percaya dapat menghadirkan jasa terbaik bagi pengguna dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia," tutur Yuwono.

Teepanjang 2024, total aset Bank Mega Syariah tumbuh lebih dari 21% secara yoy. Pertumbuhan aset ditopang oleh kegunaan intermediasi bank nan melangkah dengan baik. Pembiayaan nan disalurkan Bank Mega Syariah tumbuh 10,45% yoy, menjadi Rp 7,72 triliun pada 2024. Pertumbuhan pembiayaan didukung oleh ekspansi portofolio pada segmen komersial dan konsumer, termasuk produk Syariah Card nan mendapatkan respon positif dari pasar.

Dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan nan stabil, mencapai Rp 9,96 triliun alias meningkat 2,82% yoy. Peningkatan terbesar DPK terjadi pada portofolio giro nan tumbuh sebesar 47,79%.

Di sisi lain, total liabilitas bank per 31 Desember 2024 mencapai Rp 2,92 triliun, naik sebesar 29,48% dibandingkan tahun sebelumnya nan tercatat sebesar Rp 2,26 triliun. Pertumbuhan liabilitas ini didorong oleh peningkatan produk tabungan wadiah, nan merupakan produk simpanan berbiaya rendah, serta kenaikan liabilitas kepada Bank Indonesia guna menjaga likuiditas bank dengan tetap mengoptimalkan efisiensi beban dana.

Dari sisi profitabilitas, Bank Mega Syariah membukukan untung sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 323,22 miliar pada tahun 2024, meningkat 5,92% dari Rp 305,16 miliar di tahun 2023. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan untung upaya nan tercatat sebesar 4,33%. Sementara itu, untung bersih Bank Mega Syariah tahun 2024 mencapai Rp 253,19 miliar, naik sebesar 6,06% dibandingkan tahun 2023 nan sebesar Rp 238,72 miliar.

Selengkapnya