Recharge Semangat Asn, Bupati Ipuk Tanamkan Wawasan City Branding Banyuwangi

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Banyuwangi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadirkan master marketing Yuswohadi untuk memberikan wawasan city branding sekaligus menyegarkan kembali semangat dan meningkatkan keahlian Aparatur Sipil Negara (ASN),

"Semangat kita untuk memberikan jasa terbaik bagi masyarakat kudu terus dijaga dan ditingkatkan. Untuk merecharge-nya, perlu disuntik dengan pengetahuan dan wawasan baru agar ada kesamaan persepsi sehingga lahir inovasi," kata Bupati Ipuk, Selasa (20/5/2025). Kegiatan ini diikuti Sekretaris Daerah, Kepala Dinas, Kepala Bidang, hingga para camat.

Wawasan city branding menjadi krusial lantaran Banyuwangi selama ini telah sukses mengubah branding dari kota santet menjadi wilayah nan dikenal luas lantaran pariwisatanya.

"Namun gambaran ini bakal lenyap jika tidak dirawat dan terus diperbaharui dengan benar,” kata Ipuk.

Selain itu, menurut Ipuk, city branding juga untuk memperkuat identitas daerah, sehingga bisa meningkatkan potensi.

“Apabila potensi wilayah bakal dikenal luas, maka bakal berakibat baik bagi kesejahteraan masyarakatnya,” tambah Ipuk. 

Sementara menurut Yuswohadi, city branding mempunyai tujuan nan terangkum dalam rumusan TTTI (Touris, Trade, Talent, Investor). Branding nan tepat bakal menghadirkan kunjungan (tourist). Dengan adanya kunjungan visitor bakal memicu munculnya perdagangan (trade), penanammodal hingga para talenta (talent) nan bakal mengembangkan wilayah tersebut. Namun, juga bertindak sebaliknya, dengan perdagangan nan telah ada, bakal menghadirkan penanammodal dan talenta nan juga bisa menarik kunjungan.

“Empat perihal tersebut bisa saling mempengaruhi satu sama lain nan nantinya bakal saling menghasilkan imbal balik. Dengan terwujudnya empat perihal inilah, maka Pembangunan wilayah bakal bergerak maju dan melahirkan kesejahteraan,” terang penulis kitab ‘Global Chaser’ itu.

Positioning Banyuwangi Sebagai Kota Pariwisata

Untuk menentukan city branding tersebut, Yuswo menyebut perlunya positioning suatu daerah. Positioning tersebut diambil dari kondisi dan potensi wilayah nan ada. 

“Banyuwangi mengambil positioning sebagai kota pariwisata hari ini, adalah keputusan nan tepat. Ada beragam potensi pariwisata nan layak untuk dijual. Dan saat ini telah terbukti laku dijual,” papar pria nan juga menuliskan kitab Milenial Kills Everything.

Yuswo menambahkan city branding nan telah terbentuk itu, perlu dilakukan peningkatan dari waktu ke waktu.

“Membangun city branding itu sulit, tapi lebih susah lagi untuk merawat dan mempertahankan branding nan telah melekat,” tegasnya.

Oleh lantaran itu, Yuswo menekankan perlu terus dilakukan penguatan tentang visi nan tertuang dalam city branding, agar tetap bisa berkembang sampai menjadi organic dan nature.

“ASN sebagai motor penggerak kebijakan Pemkab Banyuwangi nan mempunyai tanggung jawab untuk menjaga dan merawat branding ini,” pungkasnya.

(*)

Selengkapnya