ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi sementara anggaran potongan nilai tarif listrik sebesar 50% mencapai Rp 13,6 triliun. Program itu telah melangkah kepada pengguna rumah tangga dengan daya listrik hingga 2.200 VA sepanjang Januari-Februari 2025.
Sri Mulyani mengatakan jumlah pengguna nan menerima faedah potongan nilai listrik tercatat mencapai 71,1 juta pengguna pada Januari dan 64,8 juta pengguna pada Februari.
"Realisasi sementara anggaran untuk kebijakan ini mencapai Rp 13,6 triliun. Bantuan ini menyasar langsung rumah tangga nan rentan terhadap tekanan ekonomi, khususnya dalam menghadapi ketidakpastian global," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Selasa (25/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani menyebut kebijakan ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi domestik. Selain itu, kebijakan ini turut berkontribusi pada stabilitas harga, khususnya dalam golongan peralatan dan jasa nan diatur pemerintah.
"Kebijakan ini berkontribusi terhadap turunnya inflasi administered price (inflasi terhadap barang-barang nan harganya diatur oleh pemerintah), sehingga secara keseluruhan inflasi Indonesia terkendali di nomor nan rendah," tuturnya.
Inflasi nan rendah dan stabil dinilai menjadi fondasi krusial bagi kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan terjaganya nilai peralatan kebutuhan pokok dan energi, masyarakat mempunyai ruang lebih untuk melakukan konsumsi, nan pada gilirannya memperkuat aktivitas perekonomian di beragam sektor.
"Ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk melindungi daya beli masyarakat. Semoga dengan konsumsi masyarakat terjaga, momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia juga bisa terus berjalan," tambah Sri Mulyani.
(acd/acd)