Rayen Pono: Orang Arogan Seperti Ahmad Dhani Tidak Mungkin Minta Maaf

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Selasa, 6 Mei 2025 - 16:24 WIB

Jakarta, detikai.com – Musisi Rayen Pono mengatakan, sampai saat ini belum ada permintaan maaf secara resmi dari personil Komisi X DPR, Ahmad Dhani, mengenai dugaan penghinaan marga Pono. Anggota Fraksi Partai Gerindra itu dilaporkan oleh Rayen ke Mahkamah Kehormatan Dewan, MKD DPR.

"Belum ada permintaan maaf sampai hari ini. Permintaan maaf sampai hari ini nggak ada," kata Rayen kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Mei 2025.

Rayen menyebut, jika Ahmad Dhani menyampaikan permohonan maaf sejak awal maka kasus dugaan penghinaan marga Pono tak bakal sejauh ini. 

Di sisi lain, Rayen juga menilai tidak bakal mungkin Ahmad Dhani meminta maaf kepadanya atas dugaan penghinaan marga Pono. Sebab, Ahmad Dhani dekat dengan narasi kekuasaan.

"Nggak mungkin lah Ahmad Dhani minta maaf. Ya, lantaran narasi dekat dengan kekuasaan, lantaran narasi imunitas, lantaran saya ini dianggap orang kecil. Jadi saya percaya tidak mungkin ada permintaan maaf dari seorang nan arogan seperti Ahmad Dhani," tandas dia.

Sebelumnya diberitakan, Rayen Pono memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI. 

Pemanggilan itu mengenai laporan nan dilayangkan Rayen Pono terhadap personil Komisi X DPR RI, Ahmad Dhani atas dugaan penghinaan marga.

"Ini direspons dengan bisa dibilang sigap ya. Kita memasukkan pengaduan itu tanggal 24 April dan hari ini tanggal 6 Mei kita dipanggil audiensi untuk melakukan penjelasan secara perincian dan utuh," kata Rayen kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Mei 2025.

Di depan ketua MKD, Rayen dan kuasa norma menjelaskan kembali secara utuh kronologi dugaan penghinaan marga Pono nan diduga dilakukan Ahmad Dhani. 

"Ada pertanyaan nan sifatnya menguji dan memastikan apakah segala sesuatu nan melangkah ini, apakah ada intervensi alias memang inisiasi dari diri sendiri. Mencocokan berkas, pendalaman materi," ungkap dia.

Halaman Selanjutnya

"Ini direspons dengan bisa dibilang sigap ya. Kita memasukkan pengaduan itu tanggal 24 April dan hari ini tanggal 6 Mei kita dipanggil audiensi untuk melakukan penjelasan secara perincian dan utuh," kata Rayen kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Mei 2025.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya