Ramai-ramai Blokir Deepseek, Ancaman China Bikin Ngeri

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Layanan kepintaran buatan (AI) DeepSeek buatan China membikin geger industri teknologi di seluruh dunia. DeepSeek mempromosikan pengembangan AI dengan biaya jauh lebih murah daripada nan ditawarkan perusahaan AS.

Kendati demikian, keamanan DeepSeek menjadi pertanyaan besar. Perusahaan dan lembaga pemerintah di seluruh bumi ramai-ramai melancarkan pembatasan akses kepada tenaga kerja untuk mengakses tool DeepSeek.

Hal ini diungkap firma keamanan siber nan direkrut untuk melindungi sistem perusahaan dan lembaga pemerintah global.

Ratusan perusahaan, terutama nan mengenai dengan lembaga pemerintah, kompak memblokir akses ke DeepSeek lantaran kekhawatiran info nan berpotensi bocor ke pemerintah China.

Hal ini diungkap CTO firma keamanan siber Armis, Nadir Izrael. Ia mengatakan banyak konsumen Netskope nan merupakan firma keamanan jaringan untuk membatasi akses tenaga kerja ke situs tertentu, melancarkan pembatasan terhadap DeepSeek.

Sebanyak 70% pengguna Armis telah meminta pemblokiran akses, kata Izrael. Sebanyak 52% pengguna Netskop juga telah memblokir akses ke DeepSeek secara total, menurut Ray Canzanese, kepala ancaman lab Netskope.

"Kekhawatiran terbesar adalah potensi kebocoran info pada model AI [DeepSeek] ke pemerintah China," kata Izrael, dikutip dari JapanTimes, Senin (3/1/2025).

"Tak ada nan tahu ke mana informasi-informasi itu disalurkan," Izrael menambahkan.

DeepSeek tak segera merespons permintaan komentar.

Menurut kebijakan privasi DeepSeek, perusahaan mengumpulkan teks, file, audio, feedback, dan rekam jejak chat pengguna untuk melatih model AI-nya. Tertera pula bahwa info itu kemungkinan bakal diserahkan ke penegak norma dan otoritas publik jika diperlukan.

Di tengah ketenaran DeepSeek, beberapa negara telah melakukan tindakan penjegalan. Komisi Perlindungan Data Irlandia pada pekan lampau meminta info ke DeepSeek mengenai langkah pengamanan info perusahaan.

Selain itu, Lembaga Pengawasan Perlindungan Data Italia juga telah menghubungi DeepSeek untuk meminta info mengenai gimana perusahaan mengelola info pengguna di Italia. DeepSeek diberi waktu 20 hari untuk merespons.

Seiring dengan itu, Kantor Komisioner Informasi Inggris juga mengeluarkan pernyataan nan meminta developer AI untuk transparan mengenai penggunaan info individual pengguna. Lembaga itu juga mengingatkan tak segan-segan mengambil tindakan jika developer AI tak memenuhi ketentuan regulator.

Lembaga think-tank AS telah memperingati bahwa kelemahan keamanan nasional China mengizinkan pemerintah untuk mengumpulkan akses ke kunci enkripsi nan dikontrol perusahaan di negara tersebut.

Regulasi di China tersebut juga menjadi akar AS berencana memblokir TikTok milik ByteDance asal China jika enggan lepas dari entitas di negara kekuasaan Xi Jinping.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Gemparkan Wallstreet-AS, Deepseek Langsung Kena Serangan Siber

Next Article China Menang Telak, Amerika Makin Banyak Hambur Uang

Selengkapnya