ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Antusiasme penduduk Jakarta untuk menjadi bagian dari pasukan oranye atau Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) sangat tinggi.
Ratusan orang pendaftar tetap memadati Balai Kota Jakarta pada Rabu, 23 April 2025, padahal pendaftaran bisa dilakukan secara online maupun di instansi kelurahan.
Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap pekerjaan PPSU. Tingginya animo masyarakat ini memunculkan sejumlah pertanyaan seberapa besar gaji PPSU dan apa saja tugasnya.
Apakah pekerjaan ini hanya sebatas menyapu jalanan, alias lebih dari itu? Lalu berapa penghasilan nan diterima para petugas kebersihan nan berkawan disebut 'pasukan oranye' ini?
detikai.com mencoba menguak kebenaran di kembali kesuksesan program PPSU nan telah menjadi bagian krusial dalam menjaga kebersihan dan keelokan Kota Jakarta.
Tugas dan Tanggung Jawab PPSU: Lebih dari Sekedar Menyapu
Pekerjaan PPSU rupanya jauh lebih beragam daripada sekadar menyapu jalan. Mereka bertanggung jawab atas pemeliharaan dan kebersihan akomodasi umum, mulai dari jalan, gang, saluran air, taman, hingga penerangan jalan.
"Tergantung (tugas dari) Pak Lurah alias PEM (Kepala Seksi Pemerintahan) sih ya," ujar seorang salah seorang petugas PPSU nan diwawancara detikai.com, Rabu.
PPSU juga berkedudukan krusial dalam penanganan kerusakan akomodasi umum secara darurat. Kecepatan dan kesigapan mereka dalam menangani masalah ini mencegah kerugian dan ancaman bagi masyarakat. Bayangkan, ketika pohon tumbang alias saluran air tersumbat, PPSU lah nan menjadi garda terdepan.
Tak hanya itu, PPSU juga bisa ditugaskan untuk pekerjaan administratif di instansi kelurahan, serta tugas keamanan dan kebersihan di lingkungan kantor. Fleksibilitas dan kesiapan mereka untuk menghadapi beragam situasi menjadi kunci keberhasilan program ini.
Gaji PPSU: UMR dan Tambahan dari Warga
Mengenai gaji, seorang narasumber mengungkapkan bahwa penghasilan PPSU umumnya mengikuti bayaran minimum regional (UMR) nan berlaku. Selain itu, mereka juga bisa mendapat tambahan penghasilan dari inisiatif warga.
"Kadang dikasih duit rokok alias kopi," ujar narasumber nan enggan disebut identitasnya tersebut.
Artinya, pendapatan tambahan ini berkarakter tidak tetap dan tergantung pada kebaikan hati warga. Ini menunjukkan sisi humanis dari pekerjaan PPSU, di mana hubungan baik dengan masyarakat sangat penting.
Pembagian tugas PPSU di setiap kelurahan juga disesuaikan dengan wilayah RW. "Kalau di kelurahan ada 10 RW, kelak dibagi, misalnya RW 1 ada lima PPSU. Ya udah, itu wilayah kerja dia," katanya.
Persyaratan dan Proses Rekrutmen PPSU
Persyaratan pendaftaran PPSU terbilang cukup mudah dijangkau. Calon pendaftar kudu Warga Negara Indonesia (WNI) dengan pendidikan minimal Sekolah Dasar (SD) alias sederajat dan bisa membaca serta menulis. KTP DKI Jakarta diutamakan, namun pelamar dari luar Jakarta tetap dipertimbangkan.
Usia minimal 18 tahun dan maksimal 58 tahun (sedang dikaji untuk diperpanjang hingga 60 tahun). Selain itu, pelamar juga kudu menyertakan surat keterangan sehat dari puskesmas setempat dan surat pernyataan bebas dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Proses rekrutmen dilakukan secara terbuka dan transparan, bebas dari pungutan liar (pungli), melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). Pendaftaran dilakukan secara daring dan diumumkan oleh kelurahan masing-masing. Pada tahun 2025, tercatat ada 1.652 lowongan PPSU di Jakarta.