Rajiv Dpr: Peran Polri Dalam Swasembada Pangan Patut Diapresiasi

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv mengapresiasi jejeran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) lantaran turut berkontribusi nyata dalam menyukseskan agenda strategis swasembada pangan nasional. Hal ini merespon panen raya jagung serentak kuartal II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat pada Kamis, 5 Juni 2025.

“Apresiasi kepada jejeran Polri nan berkedudukan aktif dalam program swasembada pangan. Keterlibatan ini menunjukkan komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Rajiv dikutip Minggu (8/5/2025).

Menurut dia, keterlibatan aktif kepolisian terbukti memainkan peran krusial di luar kegunaan konvensional mereka. Artinya, kata dia, Polri bukan hanya sebatas pengayom dalam konteks keamanan, tapi sebagai mitra kunci dalam mengamankan rantai pasok dan pengedaran pangan.

“Ini corak penyesuaian institusional nan patut diapresiasi,” ujar Rajiv, Legislator asal wilayah pemilihan (dapil) Jawa Barat II ini.

Dukungan Polri dalam Beberapa Aspek Krusial

Kata dia, support Polri tampak dalam beberapa aspek krusial seperti pengawasan pengedaran beras di tingkat Bulog dan pasar, pengawalan pupuk bersubsidi agar tepat sasaran, hingga perlindungan petani dari praktik tengkulak dan mafia pangan.

“Ketahanan pangan bukan hanya soal bibit dan panen. Ini soal sistem dan Polri sudah masuk ke dalam sistem itu secara fungsional,” jelas Anggota DPR Fraksi Partai NasDem ini.

Makanya, kata Rajiv, kerja sama antara Kementerian Pertanian, Polri serta otoritas lokal perlu diperkuat dalam format nan lebih sistematik dan berkelanjutan. Sebab, tanpa ada sinergi dan kerjasama para stakeholder, Astacita Pemerintahan Prabowo Subianto di sektor swasembada pangan bakal terhambat.

"Memang menjadi tugas berbareng untuk wujudkan swasembada pangan. Makanya, semua stakeholder baik Kementerian Pertanian, Polri, TNI agar bahu-membahu mewujudkan Indonesia berdaulat pangan. Jadi kudu dipegang teguh apa nan disampaikan Presiden Prabowo, bahwa swasembada pangan adalah kunci daripada keamanan dan kemerdekaan,” imbuhnya.

Diperlukan Pendekatan Keamanan Non-Tradisional

Di samping itu, Rajiv mengatakan diperlukan pendekatan keamanan non-tradisional dalam konteks dinamika geopolitik dan suasana nan semakin tidak menentu, termasuk keamanan pangan sebagai bagian dari keamanan nasional.

"Ini investasi strategis bagi masa depan bangsa, terutama swasembada pangan Indonesia. Ke depan perlu peran Polri dalam pengamanan sistem pangan nasional secara komprehensif, tapi kudu ada regulasinya juga," jelas Rajiv.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa syukur didampingi oleh para tokoh patriotik dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Prabowo menyebut Kapolri, Panglima TNI hingga beberapa jejeran para menteri sebagai tokoh patriotik tersebut.

“Puji syukur Alhamdulillah, dengan kesadaran tokoh-tokoh patriotik, Kapolri, Panglima TNI, beberapa menteri, saya bersyukur, saya merasa beruntung pada saat saya dipilih rakyat, saya kedapatan tokoh-tokoh patriotik nan ada di sekitar saya. Saya merasa beruntung, saya memberi guidance, saya memberi strategi, saya memberi tujuan, tapi saya perlu mereka nan mengimplementasi suatu strategi,” kata Prabowo.

Infografis

Selengkapnya