ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Raksasa e-commerce China JD.com membukukan pertumbuhan pendapatan terkuat dalam 11 kuartal terakhir. Pencapaian ini berkah potongan nilai besar-besaran dan subsidi pemerintah nan mendorong pengguna untuk berbelanja.
Saham JD.com di Amerika Serikat (AS) naik lebih dari 5% pada awal perdagangan, setelah perusahaan melampaui ekspektasi pasar untuk kuartal keempat.
Para pemimpin e-commerce China seperti JD.com dan Alibaba memangkas nilai untuk memikat para pembeli di tengah persaingan nan ketat.
Pemerintah China juga meningkatkan stimulus fiskal untuk meningkatkan konsumsi domestik, nan mencakup insentif untuk trade-in barang-barang konsumen. Stimulus ini sukses mendorong pembelian kebutuhan rumah tangga, demikian dikutip dari Reuters, Jumat (7/3/2025).
JD.Com sebagai perusahaan peritel utama peralatan rumah tangga di China, memperkirakan tren konsumsi nan lebih sehat tahun ini lantaran adanya peningkatan permintaan dan peningkatan pengalaman pengguna nan didukung oleh kepintaran buatan (AI).
Perusahaan nan dulu pernah beraksi di Indonesia ini, melaporkan total pendapatan sebesar 346,99 miliar yuan (Rp 778 triliun) untuk kuartal keempat, meningkat 13,4% dari tahun sebelumnya.
Para analis memperkirakan 332,35 miliar yuan, menurut info nan dikumpulkan oleh LSEG.
Analis M Science, Vinci Zhang, mengatakan bahwa ini merupakan hasil nan kuat secara keseluruhan bagi perusahaan. Namun, sebagian besar pendapatan tersebut didorong oleh produk elektronik dan peralatan rumah tangga nan mendapat subsidi pemerintah.
"Jadi berapa banyak dari keseluruhan peningkatan nan terjadi secara organik, kami tidak betul-betul tahu," katanya.
JD.com juga merambah ke area-area upaya baru. Perusahaan ini mengumumkan masuk ke pasar pengiriman makanan pada bulan Februari.
"Bisnis pesan-antar makanan merupakan pelengkap nan bagus untuk struktur upaya nan sudah ada lantaran JD mempunyai banyak keahlian pergudangan dan logistik, jadi menambahkan jasa pesan-antar makanan terasa seperti perpanjangan alami dari perihal tersebut," ujar Zhang.
Laba bersih nan dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa JD.com adalah 9,9 miliar yuan untuk kuartal Oktober-Desember, dibandingkan dengan 3,4 miliar yuan setahun sebelumnya.
Untuk diketahui, JD.com pernah beraksi Indonesia sejak November 2015 dengan nama JD.Com Indonesia alias JD.ID.
JD.ID menawarkan beragam produk, seperti produk untuk ibu dan anak, smartphone, perangkat elektronik, hingga produk luxury.
Namun sayang, JD.ID menutup layanannya di Indonesia pada 31 Maret 2023.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Fraud Deepfake Bikin Rugi Triliunan Rupiah, Ini Cara Melawannya
Next Article Ternyata Begini Taktik Ecommerce agar Orang Makin Boros Belanja