Putin Telepon Pangeran Mbs Saudi, Bahas Solusi Perang Di Ukraina

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) pada Kamis (13/3), untuk membahas kemungkinan penyelesaian bentrok dengan Ukraina.

Panggilan telepon itu dilakukan tak lama setelah Putin mengatakan mempunyai "pertanyaan serius" soal proposal gencatan senjata 30 hari dengan Ukraina, nan diusulkan oleh Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat berbincang kepada Pangeran MbS, Putin mengatakan bahwa dia "sangat menghargai upaya mediasi Arab Saudi", nan menjadi tuan rumah pembicaraan antara pejabat Rusia dan AS pada 18 Februari lalu.

Dilansir AFP, Pangeran MbS juga mencatat pentingnya menyelesaikan krisis Ukraina dan kesiapannya untuk memberi kontribusi dalam segala langkah untuk normalisasi hubungan Rusia dan AS.

MbS juga mengatakan Saudi mendukung "semua inisiatif" untuk mengakhiri perang Ukraina. 

Sebelum berbincang dengan Putin, Pangeran MbS telah terlebih dulu berbincang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membahas perdamaian nan "berkelanjutan, adil, dan menyeluruh" di Ukraina.

Putra Mahkota Saudi itu dan Zelensky juga membahas peningkatan hubungan investasi antara kedua negara di beragam sektor termasuk energi, industri makanan, dan infrastruktur.

Pada Rabu (12/3) lampau dalam pertemuan di Jeddah, Arab Saudi, Ukraina menyetujui usulan gencatan senjata dengan Rusia nan diusulkan oleh AS.

Dalam pertemuan tingkat tinggi pertama antara AS-Ukraina sejak Presiden Volodymyr Zelensky diusir dari Gedung Putih, Washington sepakat untuk kembali memberikan support militer untuk Kyiv, dengan jawaban kesepakatan mengenai mineral Ukraina "secepat mungkin".

"Hari ini kami mengusulkan tawaran nan diterima Ukraina, ialah melakukan gencatan senjata dan negosiasi segera," kata Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio.

"Kami bakal sampaikan tawaran ini kepada Rusia dan kami berambisi mereka bakal menyetujui perdamaian. Sekarang giliran mereka," imbuh Rubio, dikutip AFP.

Dalam pernyataan berbareng usai pertemuan, disebutkan bahwa Ukraina menyatakan kesiapannya menerima usulan AS untuk memberlakukan gencatan senjata sementara selama 30 hari, nan dapat diperpanjang berasas kesepakatan berbareng para pihak.

Presiden Putin secara terpisah pun mengatakan sepakat dengan usulan itu, namun dengan syarat ialah kudu mengatasi akar penyebab konflik.

"Kami setuju dengan usulan untuk menghentikan permusuhan, tetapi kami beranggapan penghentian ini haruslah sedemikian rupa sehingga bakal mengarah ke perdamaian jangka panjang dan menghilangkan akar penyebab krisis ini," kata Putin dikutip Anadolu Agency.

Putin juga menerangkan Rusia mendukung pendapat mengakhiri perang melalui langkah damai.

Putin lampau mengatakan Rusia bakal menyetujui langkah selanjutnya guna mengakhiri perang dan "berdasarkan gimana situasi berkembang di lapangan."

(dna/bac)

Selengkapnya