Puncak Haji 2026 Diprediksi Akan Berlangsung Di Musim Semi

Sedang Trending 19 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Puncak haji 2025 telah berhujung seiring berakhirnya prosesi lontar jumrah nafar tsani. Ternyata, puncak haji tahun ini menjadi tahun terakhir nan berjalan di musim panas. Mulai tahun depan, puncak haji diprediksi bakal berjalan selama musim semi.

Mengutip Saudi Gazette, Selasa (10/6/2025), ahli bicara Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM), Hussein Al-Qahtani menyatakan musim haji tahun ni menandai berakhirnya musim haji nan bertepatan dengan bulan-bulan musim panas. Namun, delapan musim haji berikutnya bakal terjadi selama musim semi.

Musim haji berikutnya kemudian bakal berjalan di musim dingin selama delapan musim, diikuti musim gugur dengan suhu nan meningkat secara bertahap, sebelum kembali ke musim panas sekitar 25 tahun lagi. 

"Pergeseran ini disebabkan oleh siklus almanak lunar yang menawarkan kesempatan bagi para jemaah untuk melakukan ritual haji dalam kondisi cuaca nan lebih berkawan selama tahun-tahun mendatang," kata Al-Qahtani.

Sebelumnya, otoritas Arab Saudi memprediksi panas ekstrem bakal terjadi sepanjang wukuf di Arafah dengan suhu mencapai 50 derajat celcius. Meski begitu, pantauan di lapangan, suhu udara di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1446 H alias Kamis, 5 Juni 2025, hanya berkisar 44--45 derajat celcius.

Suhu ekstrem lebih tinggi dirasakan jemaah haji selama mabit di Mina selama hari Tasyrik alias hari-hari melaksanakan lempar jumrah. Meski begitu, prosesi pelemparan jumrah berjalan lancar hingga seluruh jemaah haji di Mina kembali ke hotel masing-masing pada Senin, 9 Juni 2025.

Arab Saudi Anggap Pelaksanaan Musim Haji Sukses

Sementara, Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif menyatakan bahwa musim haji tahun ini tidak mengalami hal-hal nan dapat mengganggu haji alias memengaruhi keselamatan dan keamanan jemaah.

"Tidak ada kasus epidemi alias karantina nan tercatat. Upaya pencegahan dan jasa kesehatan nan diberikan kepada jamaah telah sukses menurunkan nomor penyakit, kelelahan akibat panas, dan kematian," katanya, dikutip dari Saudi Gazette.

Mendagri menyampaikan selamat tersebut dalam telegram nan dikirimkan kepada Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Mohammed bin Salman pada kesempatan Idul Adha dan keberhasilan musim haji tahun ini. Pangeran Abdulaziz menyampaikan selamat mewakili dirinya sendiri dan atas nama para emir daerah, personil Komite Haji Tertinggi, pasukan keamanan, dan semua personil lembaga pemerintah dan swasta nan berperan-serta dalam haji tahun ini.

Tahun ini, total jemaah haji nan dilayani mencapai 1.673.230 orang. Mayoritas berasal dari luar negeri dengan jumlah lebih dari 1,18 juta orang. 

Penyisiran Akhir Kawasan Mina

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memastikan tidak ada jemaah haji Indonesia nan tertinggal di Mina. Seluruh jemaah haji Indonesia dipastikan telah meninggalkan tenda-tenda Mina di hari terakhir penyelenggaraan mabit (menginap) pada 13 Zulhijah 1446 H alias Senin, 9 Juni 2025. 

Seluruh jemaah haji nafar awal telah meninggalkan Mina pada 12 Zulhijah 1446 H alias Minggu, 8 Juni 2025. Sementara, jemaah haji nafar tsani baru meninggalkan Mina pada Senin, 9 Juni 2025. Hal ini menandai berakhirnya rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Armuzna PPIH Arab Saudi, Harun Ar-Rasyid memastikan, seluruh jemaah haji Indonesia telah meninggalkan tenda-tenda di Mina untuk kembali ke hotelnya masing-masing di Makkah pada hari ini.

"Mulai pukul 07.00 waktu Arab Saudi, kami melaksanakan pendorongan jamaah dari Mina menuju Makkah," ujar Harun usai menyisir di tenda-tenda Mina, Senin, seperti dikutip dari Antara.

1 Jemaah Sempat Tertinggal

Setelah proses pendorongan jemaah haji Indonesia ke hotelnya selesai, petugas menyisir seluruh area Mina secara menyeluruh sejak pukul 15.30 waktu setempat. Penyisiran dilakukan di seluruh tenda sektor, meliputi adhoc 1 hingga 8, serta markaz-markaz di bawah syarikah.

Dalam penyisiran tersebut, ditemukan satu peserta haji nan tertinggal di tenda. Jemaah tersebut langsung diserahkan ke tim Misi Haji Indonesia di Mina, kemudian diarahkan ke Misfalah untuk selanjutnya dibawa ke Makkah.

Selain itu, tim juga menemukan sejumlah peralatan milik jemaah nan tertinggal. Barang-barang tersebut diamankan dan dikumpulkan di instansi Daerah Kerja (Daker) Makkah, sebelum diserahkan ke masing-masing sektor di Makkah.

"Pukul 16.00 waktu Arab Saudi, kami nyatakan seluruh tenda jamaah Indonesia di Mina sudah kosong. Tidak ada lagi jamaah nan tertinggal. Kami pastikan clear," kata Harun.

Tim kemudian melanjutkan penyisiran ke area Jamarat lantai atas, mulai dari Pos 1 hingga Pos 5, termasuk letak melontar jumrah. "Alhamdulillah, pukul 16.30 waktu setempat kami pastikan jamarat lantai atas juga sudah bersih dari jemaah Indonesia. Semua jemaah sudah terdorong menuju hotel masing-masing di Makkah," kata dia.

Selengkapnya