ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Pasar saham Asia-Pasifik menguat pada Rabu, (11/6/2025) di tengah perhatian penanammodal terhadap perkembangan negosiasi jual beli antara Amerika Serikat dan China. Ini melanjutkan penguatan setelah sehari sebelumnya pasar juga dibuka dalam area hijau.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menggambarkan pembicaraan tersebut "produktif" setelah berjalan selama dua hari di London.
Lutnick menambahkan, obrolan bisa bersambung hingga Rabu jika diperlukan. Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan mundur dari negosiasi, namun Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer tetap tinggal untuk melanjutkan perundingan.
Di Jepang, indeks referensi Nikkei 225 dibuka naik 0,69% sedangkan Topix menguat 0,2%. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,56% dan Kosdaq nan berkapitalisasi mini melonjak 0,8%.
Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,59% pada awal perdagangan dan melampaui rekor penutupan tertingginya sebelumnya. Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di posisi 24.111, mengindikasikan pembukaan nan lebih lemah dibandingkan penutupan terakhir di 24.162,87.
Futures saham AS bergerak mendatar pada awal sesi Asia, dengan pelaku pasar menanti kejelasan lanjutan soal negosiasi jual beli serta laporan inflasi konsumen AS bulan Mei. Di sesi sebelumnya, seluruh indeks utama Wall Street menguat seiring angan bakal tercapainya kesepakatan dagang.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 105,11 poin alias 0,25% dan ditutup di level 42.866,87. Indeks S&P 500 naik 0,55% ke posisi 6.038,81, sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,63% menjadi 19.714,99, mencatatkan sesi ketiga berturut-turut dalam area hijau.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Siap-siap Ada "Ledakan" Asing ke Pasar RI, IHSG Bisa ke 7.200
Next Article BI Umbar Jurus Bantu Prabowo Benahi Momok nan Ditakuti Investor