Puan Desak Israel Hentikan Serangan Di Gaza Hingga Kemerdekaan Palestina Terwujud

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani mendesak Israel menghentikan serangan di Gaza hingga kemerdekaan Palestina segera terwujud. Di sisi lain, dia pun menyinggung beragam krisis global, mulai dari sengketa perdagangan hingga bentrok bersenjata, termasuk tragedi kemanusiaan di Palestina.

"Di saat bumi sangat memerlukan persatuan dan kerjasama nan lebih kuat, kita dihadapkan dengan perpecahan nan makin meningkat dan di saat perdamaian lebih dibutuhkan dari sebelumnya, kita memandang meluasnya kekerasan di beragam bagian dunia," ujarnya.

Puan pun menegaskan pentingnya diplomasi dan perbincangan dalam penyelesaian konflik, termasuk bentrok Israel-Palestina.

"Meskipun ada tekanan kuat nan dihadapi masing-masing negara kita dalam menangani krisis domestik dan internasional, kita tidak boleh melupakan keharusan untuk mengejar perdamaian dan keadilan bagi Palestina," tegasnya.

"Kita kudu mengadvokasi kerja sama, mempromosikan dialog, dan menolak unilateralisme. Kita kudu memimpin dalam mempromosikan resolusi tenteram dan menolak kekerasan sebagai sarana untuk menyelesaikan perselisihan," jelas Puan.

Ia juga menyoroti kondisi memilukan di Gaza akibat serangan Israel.

"Tidak ada tanda-tanda kelegaan. Serangan Israel terhadap penduduk sipil termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua terus bersambung di Gaza dan Tepi Barat," ujar Puan.

Ia pun menegaskan Indonesia mendukung penuh perjuangan Palestina.

"Rakyat Indonesia selalu mengingat kata-kata inspiratif dari bapak pendiri negara kita, Presiden Sukarno nan pernah berkata, ‘Selama kebebasan Palestina belum dikembalikan kepada orang-orang Palestina, maka selamanya Indonesia bakal berdiri menentang pendudukan Israel'," tegas Puan.

Gencatan Sejatan Belum Ditegakkan

Puan menyesalkan gencatan senjata awal tahun ini nan belum ditegakkan.

"Fase kedua gencatan senjata kudu dilaksanakan tanpa penundaan. Parlemen di seluruh bumi kudu mendorong pemerintah mereka untuk mengambil posisi nan lebih kuat," ucapnya.

"Masyarakat internasional kudu berbincang dengan satu bunyi dalam mendesak Israel untuk sepenuhnya mematuhi ketentuan gencatan senjata," imbuh Puan.

Ia membujuk organisasi internasional mengirim support kemanusiaan nan kondusif dan tanpa hambatan.

"Memblokir support kemanusiaan adalah pelanggaran terang-terangan terhadap norma humaniter internasional," ujarnya.

Sementara itu, Puan juga menolak keras upaya Israel mengusir penduduk Palestina alias angkat kaki dari tanah tumpah darahnya sendiri.

"Kita kudu dengan tegas menolak segala corak paksa penduduk Palestina. Gaza adalah rumah mereka. Tidak ada usulan untuk merelokasi penduduk Palestina ke luar tanah mereka nan boleh diterima," ujarnya.

Puan mengungkapkan bahwa rekonstruksi Gaza kudu dipimpin oleh Palestina sendiri.

"Gaza perlu dibangun kembali tidak hanya dengan batu bata, tetapi dengan martabat, keadilan, dan harapan," ungkapnya.

"Warga sipil kudu dilindungi. Stabilitas kudu dipulihkan. Dan parlemen kudu mendukung dan memperkuat seruan untuk bertindak ini," jelas Puan.

Ia pun menyerukan support terhadap solusi dua negara dan pengakuan terhadap Palestina.

"Pengakuan Palestina adalah langkah krusial untuk mengakhiri siklus kekerasan. Pengakuan ini mengirimkan pesan kepada bumi bahwa rakyat Palestina penting, bahwa hak-hak mereka penting," ucap Puan.

"Mari kita bekerja dengan keberanian, keyakinan, dan belas kasih untuk mewujudkan perdamaian di Palestina. Mari kita berdiri dengan teguh, berani untuk perdamaian, untuk keadilan, dan untuk rakyat Palestina," jelasnya.

(*)

Selengkapnya