Pramono Tegur Keras Pelindo Soal Macet Priok: Tidak Boleh Terjadi Lagi

Sedang Trending 12 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan peringatan keras kepada PT Pelindo dan operator Tanjung Priok imbas macet parah di Tanjung Priok yang mengarah ke Pelabuhan Priok. 

Kemacetan ini terjadi selama beberapa hari dan berakibat pada kemacetan di banyak ruas jalan lainnya, termasuk hingga ke tol. 

"Pelindo secara resmi telah menyampaikan permintaan maaf kepada kita semua, tetapi bagi saya tidak cukup. Sehingga saya sudah memerintahkan kepada Dinas Perhubungan untuk segera diselesaikan dan diberikan peringatan sekeras-kerasnya kepada Tanjung Priok, Pelindo dan operator nan ada di Tanjung Priok. Ini tidak boleh terjadi kembali," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4), seperti dikutip dari detikaicom.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramono juga meminta maaf kepada penduduk Jakarta nan terdampak peristiwa kemacetan seram nan melumpuhkan Tanjung Priok.

"Saya minta maaf atas kejadian nan terjadi di Tanjung Priok. Jalan tol, kemacetan nan luar biasa, dan berjalan sampai dengan hari ini, saat ini," ungkapnya.

Politisi PDIP Perjuangan ini sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syafrin Liputo, untuk mengetahui penyebab utama kemacetan.

"Penyebab utamanya adalah lantaran kapabilitas nan hanya 2.500, dalam tiga hari ini dipaksakan untuk menyelesaikan 7.000 lebih truk per jam," ujarnya. "Pemerintah Jakarta mendapatkan ekses dari kejadian itu nan luar biasa. Untuk itu, saya sudah meminta kepada jejeran Balai Kota untuk tidak terjadi lagi dan tidak mengizinkan jika kemudian ada permintaan nan seperti ini."

Sebelumnya dalam konvensi pers, Pelindo mengatakan kemacetan nan meluas ke mana-mana ini disebabkan adanya 3 kapal nan bongkar muat di luar jadwal.

"Peningkatan volume ini didominasi di satu terminal ialah namanya NPCT 1, NPCT 1 ini kehadiran kapal nan semestinya kapal ini sudah datang satu minggu lalu," ucap Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo di Kantor KSOP Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/4).

"Ada tiga kapal nan sandar, itu nama kapalnya MSC Adu V, Ever Balmy, dan satu lagi Starship Venus, ini tiga kapal ini memang kapal nan harusnya nan dua itu datang minggu lalu, nan satunya lagi harusnya datang 24 jam sebelumnya," jelasnya.

Menurut dia, ketiga kapal itu sandar di luar agenda nan sudah ditentukan. Akibatnya dengan kehadiran tiga kapal tersebut menambah volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1.

"Dengan akibat adanya kapal nan sandar tidak di waktu nan memang sudah ditentukan, lantaran kapal kontainer ini window sehingga menambah volume di masa alias di waktu nan memang tidak seharusnya. Jadi total ini ada penambahan lantaran impact ada keterlambatan nan semestinya minggu lalu," katanya.

Selengkapnya di sini.

(vws)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya