Prabowo Sentil Profesor Yang Nyinyir Program Mbg, Diminta Belajar Ke Uah

Sedang Trending 6 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyentil guru besar nan kerap mengkritik program Makan Bergizi Gratis (MBG). Prabowo pun berkelakar agar guru besar tersebut belajar dari Ustadz Adi Hidayat (UAH).

"Kita memberi program makan bergizi. Ada nan menentang, ada nan nyinyir. Dan nan nyinyir. Kagetnya itu, ada nan guru besar nyinyir. Tapi tidak apa-apalah, biar kelak guru besar belajar dari Ustadz Adi Hidayat. Jangan-jangan dia profesornya di ruangan, tidak tahu belajarnya apa, tapi di ruangan," kata Prabowo saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

Dia menekankan bahwa program MBG digagas agar tak ada anak-anak Indonesia nan kelaparan dan tumbuh kembangnya lambat akibat kekurangan gizi. Prabowo menyebut bahwa 1 dari 4 anak Indonesia kekurangan gizi.

"Kita mau yakinkan tidak ada anak Indonesia nan lapar. Kita mau yakinkan tidak ada anak Indonesia nan tidak tumbuh badannya lantaran kurang gizi. nan jumlahnya itu cukup banyak. 25 persen dari 4 anak Indonesia, 1 kurang gizi. nan 3 mungkin pas-pasan," ujarnya.

Prabowo menyindir pihak-pihak nan mengkritik program MBG tidak belajar dan membaca. Dia mengatakan, Indonesia merupakan satu-satunya negara nan memberikan makan bergizi cuma-cuma ke ibu hamil.

"Ini pakar-pakar ini tidak belajar, tidak baca. Program MBG itu mulai dari ibu mengandung mungkin satu-satunya negara di dunia. Di mana ada program ibu hamil, tiap hari makan diantar ke rumahnya. Coba kasih lihat di mana ada negara sekarang," tutur Prabowo.

Sentil Profesor Kritik Koperasi Merah Putih di Desa-Desa

Dia mengklaim, ada pemimpin negara lain nan mau belajar mengenai program MBG dari Indonesia. Hanya saja, Prabowo menyampaikan program MBG baru tersalurkan ke penerima faedah pada akhir 2025.

"Sudah-sudah sekali saya dapat surat dari ketua negara lain, ke Indonesia mau belajar tentang makan bergizi. Saya katakan kita belum, kelak akhir tahun baru kita selesai semua. Tapi kita sudah mulai. Ibu nan sedang hamil, makan diantar ke rumahnya. Kita pakai semua potensi nan sudah ada di Indonesia," ucap dia.

Selain itu, Prabowo juga menyinggung guru besar nan mengkritik pembangunan 80.000 Koperasi Merah Putih di desa dianggap tak berguna. Padahal, kata dia, pemerintah bakal membangun penyimpanan di setiap koperasi untuk mengamankan stok pangan.

"Saya sedih tahun-tahun belakangan. Saya dulu Ketua HKTI (Himpunan Kelompok Tani Indonesia). Saya dapat laporan, Pak, di desa saya, kita baru panen mangga nan paling bagus di dunia. Tapi tidak ada kendaraan untuk ambil. Setelah berapa hari, hasil mangga nan terbaik itu rusak. Nangis petani-petani di desa itu," pungkas Prabowo.

Prabowo Tetap Hargai Kritikan

Oleh karena itu, Prabowo bakal membangun penyimpanan dan bilik pendingin di setiap desa untuk menyimpan stok pangan nan dihasilkan petani. Tak hanya itu, dia meminta satu truk disiapkan di desa untuk mengangkut hasil panen petani ke pasar.

"Sekarang tiap desa bakal punya gudang. Tiap desa bakal punya bilik pendingin. Hasil apapun bakal kondusif sampai dia bisa menjual. Dan tiap kooperasi bakal kita beri truk. Minimal satu truk, jika bisa dua truk. Semua hasil dari desa itu bisa dipasarkan," ucapnya.

Prabowo tetap menghormati kritikan dan pendapat nan disampaikan para guru besar terhadap programnya. Dia berambisi hati para guru besar tersebut terbuka memandang keluhan masyarakat.

"Kita hormati pendapat dia. Nanti dia bakal terbuka matanya. Dan mudah-mudahan hatinya juga terbuka. Puluhan tahun keluhan rakyat. Kita hormati pendapat dia. Nanti dia bakal terbuka matanya," kata Prabowo.

"Saya cemas dari mana pribadi-pribadi semacam itu. Tapi enggak apa-apa. Kita demokrasi, silakan. nan mau menyerah, silakan. nan mau nyinyir, silakan. nan mau kerja, mari sama-sama kita," imbuh dia.

Selengkapnya