Prabowo Sebut Di Ri Masih Banyak Tambang Ilegal & Penyelundupan Emas

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyoroti tetap maraknya penyimpangan nan terjadi pada sektor pertambangan di Indonesia. Menurutnya, penyelundupan tetap sering terjadi tak terkecuali pada komoditas emas asal Indonesia.

Hal ini diungkap Prabowo saat melakukan peresmian pabrik emas raksasa alias Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur.

Menurutnya pabrik Freeport menjadi bentuk komitmen Indonesia untuk melakukan pengelolaan sumber daya mineral untuk mempunyai nilai tambah nan besar. Ini menjadi corak pengelolaan kekayaan negara nan bisa dilakukan pemerintah dan sektor industri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dia tetap menyoroti banyaknya penyimpangan dalam proses pengelolaan kekayaan negara, penyelundupan emas salah satunya. Hal semacam ini lah nan bakal dibasmi pemerintah.

"Kita mau kelola kekayaan ini dengan baik dan tetap terdapat beberapa penyimpangan-penyimpangan. Masih ada terlarangan mining di mana-mana, penyelundupan emas ke luar negeri tanpa proses nan benar," beber Prabowo dalam peresmian nan ditayangkan secara virtual, Senin (17/3/2025).

"Ini merugikan negara, bangsa, dan rakyat dan ini bakal kita tindak dan telusuri, kita kudu terus menerus memberantas segala penyimpangan, penyelundupan, ke luar Indonesia," tegasnya.

Menurutnya segala penyimpangan nan terjadi memberikan akibat negatif terhadap perekonomian Indonesia. Mulai dari hilangnya penerimaan negara hingga penyelundupan nan menakut-nakuti industri dan juga tenaga kerja di Indonesia.

"Ini merugikan penerimaan kita. Penyelundupan peralatan luar ke Indonesia juga menakut-nakuti industri kita, menakut-nakuti pekerjaan ratusan ribu rakyat kita," sebut Prabowo.

Orang nomor satu di Indonesia juga menekankan proses pembangunan industri pemroses macam nan ada di Gresik menjadi program utama pemerintah untuk mewujudkan hilirisasi di Indonesia. Dia menekankan Indonesia tidak mau menjadi negara nan menjual peralatan mentah.

"Ini nan kita hendaki, bangsa kita tidak hanya bakal menjual bahan baku, tapi kita juga mau menjual barang-barang jadi. Barang-barang produk akhir nan punya nilai tambah sangat besar," tegas Prabowo.

(hal/rrd)

Selengkapnya