Prabowo Minta Kasus Penembakan Wni Oleh Polisi Malaysia Diinvestigasi

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto angkat bicara soal kasus penembakan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Dia meminta agar kasus tersebut diinvestigasi.

"Ya itu sedang kita tentunya berambisi ada investigasi ya kan," ujar Prabowo kepada wartawan di Tribrata Darmawangsa Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

Dia pun meningatkan para pekerja migran Indonesia (PMI) tak ikut-ikutan dalam aktivitas ilegal. Prabowo juga mewanti-wanti WNI tak mudah percaya dengan janji-jani para sindikat.

"Kalau nyelundup ke negara asing resikonya negara asing bakal bertindak. Jadi rakyat kita jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat nan berjanji ini, berjanji itu. Ya kita waspada, kita ingatkan," kata dia.

Prabowo meyakini pihak Malaysia menyelediki kasus ini secara menyeluruh. Dia menyebut WNI nan menjadi korban penembakan bakal diurus kepulangannya ke kampung laman oleh pemerintah Indonesia.

"Kita juga percaya pihak Malaysia bakal melaksanakan penyelidikan," ucap Prabowo.

Terkait perkembangan kasus penduduk negara Indonesia (WNI) nan menjadi korban penembakan oleh APMM alias polisi Malaysia, pada Selasa, 28 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur telah melakukan akses kekonsuleran untuk menemui empat WNI korban nan tengah dirawat di Rumah Sakit Serdang dan RS Klang, Malaysia.

Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) Judha Nugraha menyebut, dari keempat korban, dua WNI telah terverifikasi identitasnya, ialah HA dan MZ, nan keduanya berasal dari Provinsi Riau.

"HA dan MZ telah mendapatkan perawatan dan dalam kondisi stabil. Keduanya juga menjelaskan kronologi kejadian dan menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap abdi negara APMM," kata Judha Nugraha dalam pernyataan tertulisnya kepada awak media, Rabu 29 Januari 2025.

Hari ini tepat 100 hari pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Gibran. Meski terganjal beragam permasalahan, sudah tiga pekan program makan bergizi cuma-cuma melangkah menjadi prioritas dan pertaruhan kepemimpinan keduanya.

Dua Korban Lainnya

Sementara itu, dua korban lainnya tetap berada dalam kondisi kritis pasca operasi dan belum dapat memberikan keterangan.

"Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur juga sedang mengurus proses pemulasaran satu WNI nan meninggal, inisial B, asal Propinsi Riau untuk dipulangkan ke Tanah Air," ucap Judha.

Repatriasi jenazah direncanakan dilakukan hari Rabu 29 Januari 2025. Pemulangan melalui penerbangan Kuala Lumpur-Pekanbaru dan dilanjutkan perjalanan darat menuju kampung laman almarhum di Pulau Rupat, Provinsi Riau.

"Selanjutnya, Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur bakal memberikan pendampingan norma kepada para WNI untuk memastikan terpenuhinya hak-hak mereka dan juga membiayai perawatan mereka di rumah sakit hingga sembuh," ucap Judha Nugraha.

Kemlu juga mendorong otoritas Malaysia melakukan investigasi menyeluruh atas kejadian ini, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force).

"Dalam perihal ini, KBRI Kuala Lumpur tetap terus mengumpulkan info lebih komplit untuk mendapatkan bangunan kejadian nan lebih jelas dan meminta retainer lawyer KBRI untuk mengkaji dan menyiapkan langkah hukum," jelas Judha.

Kemlu RI Pulangkan Jenazah WNI Asal Riau Korban Penembakan di Malaysia

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah memulangkan jenazah penduduk negara Indonesia (WNI) Alm. Basri, korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Menurut pernyataan resmi Kemlu RI, Kamis (30/1/2025), jenazah tiba di rumah duka di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Rabu 29 Januari 2025.

Alm. Basri diterbangkan dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru dengan penerbangan AK429, dan tiba di Bandara Syarif Kasim II pada pukul 15.35 WIB.

Dari bandara, jenazah dibawa melalui jalur darat menuju Pelabuhan Dumai, sebelum akhirnya menyeberang ke Pulau Rupat menggunakan ferry. Proses pengantaran jenazah turut difasilitasi oleh perwakilan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).

Setibanya di rumah duka, jenazah langsung diserahterimakan secara resmi oleh Kemlu kepada pihak family dan dimakamkan di hari nan sama.

Selain mengawal pemulangan jenazah, perwakilan Kemlu RI juga menemui family MZ, salah satu korban lain nan tetap menjalani perawatan di Rumah Sakit Serdang, Malaysia. Pihak family menerima penjelasan mengenai kondisi MZ dan langkah penanganan medis nan sedang dilakukan.

Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur terus memantau perkembangan kondisi empat WNI lainnya nan saat ini tetap dalam proses perawatan di Malaysia.

Pemerintah berkomitmen untuk memastikan hak-hak para korban terpenuhi dan menangani kasus ini dengan serius.

Selengkapnya