ARTICLE AD BOX
detikai.com
Sabtu, 25 Jan 2025 13:13 WIB

Jakarta, detikai.com --
Presiden Prabowo Subianto mengenang India nan telah mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi salah satu negara nan awal mengakui kemerdekaan Indonesia, setelah Mesir.
Hal tersebut dia sampaikan ketika berjumpa Presiden India Droupadi Murmu dan Perdana Menteri India Narendra Modi di Istana Rashtrapati Bavan, New Delhi, India, Sabtu (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia menganggap India adalah kawan nan sangat baik. India adalah salah satu negara pertama, mungkin negara pertama, nan mengakui kemerdekaan kami, dan mendukung kami dalam perjuangan kemerdekaan," kata Prabowo.
"Kami tidak bakal pernah melupakan apa nan telah dilakukan India untuk membantu kami," tambahnya seperti nan disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Prabowo merasa terhormat diundang ke India sebagai chief guest pada seremoni Hari Republik India ke-76. Undangan ini dinilai menjadi simbol kehormatan nan luar biasa bagi Indonesia.
[Gambas:Video CNN]
Ia juga berkomitmen untuk mendorong kerja sama dan kemitraan nan lebih erat antara Indonesia dan India ke depannya.
"Saya sampaikan kepada Anda bahwa saya berkomitmen untuk mendorong kerja sama nan lebih erat, kemitraan nan lebih erat dengan India," kata dia.
Prabowo telah tiba di Istana Rashtrapati Bavan, New Delhi, Sabtu siang waktu setempat. Prabowo tampak mengenakan setelan jas hitam dengan dasi biru muda.
Ia kemudian langsung disambut oleh Presiden India Droupadi Murmu dan Perdana Menteri India Narendra Modi. Acara bersambung dengan upacara penyambutan resmi kenegaraan kunjungan Prabowo.
Prabowo melangkah di atas karpet merah menuju podium nan telah disiapkan. Alunan lagu kebangsaan Indonesia Raya pun bergema di Istana Rashtrapati Bhavan, disusul dengan lagu kebangsaan India.
Prabowo juga sempat mengenalkan jejeran kabinetnya kepada PM Modi dan Presiden Murmu seperti Menteri Luar Negeri Sugiono, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia Meutya Hafid, hingga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
(rzr/chri)