Polri Dinilai Berperan Penting Wujudkan Swasembada Pangan Dan Tingkatkan Perekonomian Petani

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi memuji peran Polri dalam meningkatkan perekonomian petani sekaligus membantu pemerintah mencapai swasembada pangan.

Peran Polri tersebut ditunjukkan melalui pengelolaan lahan untuk pertanian jagung. Dari 334.524,37 hektare lahan nan digarap, hasil panennnya diperkirakan mencapai 1,78 sampai 2,54 juta ton jagung.

"Presiden Prabowo beruntung mempunyai jejeran seperti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Di bawah kepemimpinan beliau, Polri menunjukkan peran krusialnya dalam membantu mewujudkan visi-misi Prabowo-Gibran. Terutama mengenai penegakan hukum, pemerataan ekonomi dan kesejahteraan serta swasembada pangan," kata R Haidar Alwi, Sabtu (7/6/2025)".

Ia menjelaskan bahwa dalam mencapai swasembada pangan khususnya jagung, Polri berkedudukan dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari edukasi, penyiapan lahan, pupuk dan alat-alat pertanian, bibit unggul, proses penanaman sampai panen, penampungan dan penyimpanan, distribusi, ekspor, hingga pengolahan hasil panen untuk pakan ternak.

"Padahal, tugas Polri secara konvensional melayani masyarakat, menjaga kamtibmas dan sebagai penegak norma saja sudah berat. Ditambah penyebaran kebencian terhadap Polri secara masif dan upaya delegitimasi melalui dorongan pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Meski tidak mudah, semua itu dijawab dengan prestasi dan pengabdian tanpa batas," jelas R Haidar Alwi.

Hasil panen jagung Polri pada panen raya kuartal II 2025 mengalami kenaikan signifikan dari 2 ton per hektare menjadi 9,3 ton per hektare. Dampaknya, pendapatan para petani juga meningkat tajam dari Rp500 ribu per bulan menjadi Rp4,5 juta per bulan.

Pertumbuhan produktivitas ini tidak terlepas dari penggunaan bibit unggul dan pupuk hasil riset Polri serta perangkat pertanian nan modern. Untuk menyimpan hasil panen, Polri berbareng Bulog membangun 18 penyimpanan nan ditargetkan selesai pada Agustus 2025. Mereka juga siap membeli hasil panen petani dengan nilai Rp5.500 per kilogram untuk menjawab tantangan surplus produksi nan ditaksir hingga 6 juta ton.

Sedangkan di sisi hilir, Polri menjalin kerjasama dengan perusahaan pakan ternak untuk mengelola hasil panen melalui 47 feedmills di 17 provinsi. Selain itu, dua pabrik baru di Maros (Sulsel) dan Lamongan (Jatim) juga dalam proses pembangunan, nan bakal menjadi tempat pengolahan pakan ternak terbesar di Asia Tenggara.

Selengkapnya