ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Polisi segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengenai kasus kebakaran Gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat.
Namun pelaksanaannya, setelah pencarian korban nan lenyap dan pembersihan letak kebakaran dinyatakan selesai.
Hal itu diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia mengatakan, tim Puslabfor Polri bakal dilibatkan dalam olah TKP untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran tersebut.
"Kami bakal menunggu proses pencarian dan pembersihan selesai, baru kemudian olah TKP oleh Puslabfor Polri bakal dilakukan," ujar Ade Ary kepada wartawan, Senin (20/1/2025).
Dia menambahkan bahwa tim campuran dari Polres Metro Jakarta Barat, Puslabfor Polri, serta tim Disaster Victim Identification (DVI) tetap bekerja di letak untuk mencari korban nan lenyap dan membersihkan sisa-sisa kebakaran.
"Mohon waktu, tim tetap bekerja dan tentunya kami berambisi tidak ada korban tambahan," ujar Ade Ary.
Di sisi lain, Polres Metro Jakarta Barat hingga sekarang telah memeriksa sembilan orang sebagai saksi mengenai kasus kebakaran Glodok Plaza.
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah kantongi info pendukung untuk melakukan identifikasi korban.
Total, ada 8 kantung jenazah diterima RS Polri, Kramat Jati dari total 14 orang nan dilaporkan hilang.
Kumpulkan Data
Di sisi lain, Ade Ary mengatakan, proses identifikasi tetap berjalan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Hasil komunikasi tim DVI, di sana sudah melaporkan 14 pihak mengenai adanya 14 orang nan hilang. Dan sudah memberikan info data antemorterm, info ini tetap berproses sebagian info sudah diserahkan. Tim DVI tetap menerima beragam info lain yanh tetap belum bisa dilengkapi," kata dia, Senin (20/1/2025).
Ade Ary menerangkan, Tim DVI Polri tetap mengumpulkan info ante mortem dari pihak family untuk membantu proses identifikasi.
Ade Ary membeberkan, info ante mortem terbagi menjadi dua. Adapun, info sekunder antara lain keadaan bentuk korban sebelumnya, bisa busana nan dikenakan, tanda lahir, tato. Sedangkan, info primer, ialah sidik jari korban dan info pemeriksaan gigi, dan DNA.
"Ini lah nan bakal dilakukan identifikasi. Setelah proses identifikasi didapatkan info postmortem kemudian dilakukan rekonsiliasi alias pencocokan baru diputuskan apakah identik dan sebagainya itu tahapannya secara teknis," ujar dia.
Dibantu Tim DVI Polri
Ade Ary mengatakan, Polda Metro Jaya dalam menangani perkara ini dibantu oleh tim DVI Pusdokes Polri dari Rumah Sakit Polri Kramatjati.
Dia menyebut, ini misi kemanusiaan, sehingga kudu hati-hati dan jeli serta teliti baik itu dalam proses olah TKP, pembersihan, pencarian korban nan tetap dinyatakan hilang.
"Jadi saat ini konsentrasi pada pendalaman kelak selanjutnya bakal dilakukan pemeriksaan secara laboratoris oleh Puslabfor untuk melakukan penanganan secara ilmiah, hati-hati dan teliti dalam rangka misi kemanusiaan ini untuk segera diidentifikasi kelak jenazah dapat dikembalikan ke keluarganya untuk dimakamkan secara layak," ucap dia.