ARTICLE AD BOX
detikai.com
Selasa, 22 Apr 2025 08:30 WIB

Jakarta, detikai.com --
Perdana Menteri (PM) Australia Australia Anthony Albanese membatalkan sejumlah agenda kampanye pemilu federal pada Selasa (22/4).
Dilansir Reuters, Albanese memilih menghadiri misa peringatan kematian Paus Fransiskus di Katedral St. Patrick, Melbourne. Ia mengenang Paus sebagai pemimpin nan paling berpengaruh pada abad ini.
"Ia adalah salah satu pemimpin paling berpengaruh di abad ini dan sepanjang masa. Dia merupakan Paus milik rakyat," ujar Albanese.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Albanese pun mengatakan bendera-bendera pemerintah bakal dikibarkan separuh tiang sebagai tanda penghormatan kepada Paus Fransiskus.
"Dia tak kenal capek dalam mengadvokasi kaum tak berdaya, melawan kemiskinan, memperjuangkan hak-hak pekerja, dan melindungi lingkungan alam kita," kata dia.
Pemungutan bunyi pemilu federal di Australia dijadwalkan pada 3 Mei 2025. Sementara itu, pada Selasa malam ini telah dijadwalkan debat pemilu.
Pemungutan bunyi awal dibuka pada hari Selasa untuk pemilihan umum Australia nan dijadwalkan pada tanggal 3 Mei. Pemimpin oposisi Peter Dutton mengatakan dia percaya bahwa kampanye dapat dilakukan tetapi itu bakal menjadi hari nan terhormat.
Presiden Konferensi Waligereja Katolik Australia, Uskup Agung Timothy Costelloe, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kematian Paus sebetulnya tidak mengejutkan mengingat usia dan kesehatannya nan menurun. Namun, kepergian Paus meninggalkan kesedihan mendalam.
Misa direncanakan di Australia, Selandia Baru, dan di seluruh negara-negara Pasifik untuk mendoakan Paus Fransiskus menjelang pemakamannya.
Uskup Agung Kepulauan Solomon Christopher Cardone mengatakan misa besar bakal diadakan pada Jumat (25/4) di Katedral Salib Suci. Sejumlah politisi dan diplomat disebut bakal hadir.
Empat kardinal dari Australia, Selandia Baru, Tonga, dan Papua Nugini diprediksi bakal menuju Roma untuk berperan-serta dalam conclave guna memilih paus berikutnya.
Paus Fransiskus wafat di Vatikan, Senin (21/4), dalam usia 88 tahun. Vatikan mengungkapkan pemimpin umat Katolik itu meninggal lantaran stroke dan kegagalan jantung.
(reuters/tsa)
[Gambas:Video CNN]