ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengungkap isi pembahasan saat berjumpa Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Dia mengaku, pertemuan tersebut membahas persoalan-persoalan bangsa. Pertemuan itu diunggah Dasco dalam akun instagram pribadinya.
"Ngobrolin persoalan-persoalan bangsa," kata Jazuli, saat dikonfirmasi, Jumat (18/4).
Saat ditanya apakah pertemuan itu disinyalir lantaran pernyataan Politikus PKS Mardani Ali Sera soal mentari kembar, Jazuli membantahnya.
Diketahui, Mardani menyinggung soal mentari kembar lantaran para menteri Presiden Prabowo Subianto sowan ke kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
"Enggak ada," imbuh dia.
Sementara itu, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menyebut pertemuan Dasco dengan petinggi PKS dalam rangka silaturahmi.
"Mungkin silaturahim lebaran aja.Kemarin-kemarin belum sempat kali," kata Mabruri.
Menteri-Menteri Prabowo Datangi Jokowi di Solo, PKS: Jangan Ada Matahari Kembar
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan agar tak ada mentari kembar di dalam pemerintahan Prabowo Subianto. Peringatan ini disampaikannya menanggapi kunjungan para menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto ke Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Solo.
Beberapa menteri nan mendatangi Jokowi adalah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia nan datang pada Selasa, (8/4/2025). Selang satu hari, Menko Pangan Zulkifli Hasan juga menemui Jokowi.
Kemudian Menteri Kelautan dan Perikanan (KPP) Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga mendatangi Jokowi.
"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi nan kedua tidak boleh ada mentari kembar," kata Mardani, saat dikonfirmasi, Jumat (11/4/2025).
Meski begitu, Mardani menilai, Prabowo tak bakal tersinggung jika para menterinya berjumpa dengan Jokowi.
"Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya, dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya nan ke Pak Jokowi," ujarnya.
Namun, dia kembali menegaskan, jangan sampai ada mentari kembar. Sebab, satu mentari saja dalam keadaan berat.
"Yang jadi pesan saya hanya satu, jangan ada mentari kembar. Satu mentari saja lagi berat, apalagi jika dua gitu," imbuh dia.
PSI Sebut Menghormati Presiden Terdahulu Bukan Hal Aneh, Tak Perlu Disalahartikan
Sejumlah menteri menyambangi rumah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) saat momen lebaran. Dipandang ini sebuah tradisi nan baik dalam alam kerakyatan dan politik Indonesia.
"Jika ada menteri alias pejabat lain menemui Pak Jokowi itu adalah corak penghormatan. Dalam tradisi demokrasi, menghormati mantan presiden adalah bagian dari budaya politik nan sehat," kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman dalam keterangannya, Jumat (18/4/2025).
Menurut dia, perihal ini corak penghormatan kepada Jokowi, apalagi di momen lebaran.
"Pak Jokowi adalah sosok nan telah memimpin sebagai presiden dua periode dan tetap menjadi tokoh nasional nan dihormati, baik secara individual maupun politik," ungkap Andy.
Dia pun menyebut, kunjungan tersebut dilakukan dalam kapabilitas informal, bukan dalam kapabilitas sebagai pejabat negara. Sehingga tak perlu ada kesan dikaitkan untuk memecah belah alias membikin gaduh kondisi politik hari ini.
"Jangan menjalankan politik pecah belah. Persatuan dan nasionalisme jangan sekadar menjadi semboyan ideologi, kudu dipraktikkan secara nyata dan konsisten," jelas Andy.
"Negeri ini lebih memerlukan kerja sama, bukan politik pecah belah. Mohon diingat bahwa Pak Jokowi mendukung penuh pemerintahan saat ini," pungkasnya.
Sumber: Alma Fikhasari/Merdeka.com