Pilot Israel Teken Petisi Tolak Perang Di Gaza

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Jumat, 11 Apr 2025 10:36 WIB

Sekitar 970 personel Angkatan Udara Israel menandatangani petisi menolak perang di Jalur Gaza. Para pilot menandatangani petisi menolak perang di Jalur Gaza. (REUTERS/Jim Urquhart)

Jakarta, detikai.com --

Sekitar 970 personel Angkatan Udara Israel menandatangani petisi menolak perang di Jalur Gaza.

Petisi tersebut diteken oleh para pilot, perwira, dan tentara pasukan persediaan di AU Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media lokal Israel Haaretz dikutip dari Anadolu Agency memberitakan bahwa "sekitar 970 personil awak, beberapa tetap aktif bertugas, menandatangani surat menentang perang tapi tidak menyerukan untuk menolak bertugas."

Dalam surat petisi itu tertulis pula pernyataan bahwa "peperangan di Gaza hanya untuk melayani kepentingan politik, bukan masalah keamanan."

Angkatan Udara Israel pun buru-buru melayangkan ancaman pemecatan terhadap para anggotanya nan menandatangani petisi tersebut.

Pejabat tinggi AU Israel juga telah menghubungi para personel kesatuan itu, termasuk para pilot nan menandatangani petisi tolak perang di Gaza. Pejabat itu memberitahukan bakal menghadapi pemecatan jika tidak mematuhi perintah.

Sebanyak 25 personil AU Israel pun menarik diri dari tanda tangan petisi menolak perang di Gaza.

Sehari berikutnya setelah petisi, Komandan AU Israel Mayor Jenderal Tomer Bar menemui sejumlah perwira nan menandatangani petisi tersebut.

Bar kemudian sempat mendapat kritikan dari para perwira itu, menganggap keputusannya menakut-nakuti para personil nan mencoba menyuarakan pendapatnya melalui petisi dengan pemecatan.

Mereka menilai tindakan Bar melanggar undang-undang dan etika mengenai hak-hak para personil pasukan persediaan untuk menyampaikan pendapat.

Bar kemudian membantah kritikan tersebut bahwa tindakannya bukan hukuman.

"Mereka nan menandatangani teks nan mengeklaim dimulainya kembali perang terutama berkarakter politis dan merugikan masa depan pembebasan sandera, tidak dapat memenuhi tugas persediaan mereka," kata Bar.

Ia kemudian menyatakan bahwa petisi nan ditandatanganu selema perang tidak sah. Bar meyakini bahwa gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera bakal segera ditandatangani.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya