ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Kebijakan tarif nan ditetapkan pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump mengguncang pasar global. Hal ini memicu ketidakpastian ekonomi dan kegelisahan di tengah masyarakat.
Tak hanya nilai peralatan nan ditakutkan makin mahal, tetapi akibat penipuan juga digadang-gadang mengalami peningkatan.
"Selama periode ketidakpastian ekonomi, baik nan disebabkan oleh tarif, peristiwa geopolitik, alias gangguan pasar lainnya, akibat penipuan biasanya meningkat, seperti nan umum terjadi dalam lingkungan finansial nan tidak stabil. Pelaku kejahatan mungkin mencari langkah untuk mengeksploitasi situasi di beberapa area utama," kata Pakar Keamanan Kaspersky Threat Research, Roman Dedenok dalam keterangan resmi beberapa saat lalu.
Secara khusus, Dedenok menyorot penipuan nan terjadi dalam aktivitas shopping online. Aktivitas penipuan terjadi lantaran memanfaatkan peningkatan permintaan peralatan nan kemungkinan menjadi lebih mahal di kemudian hari.
"Mereka [penipu] mungkin membikin situs web tiruan nan meyakinkan alias mengirim email penipuan canggih nan mempromosikan "diskon pra-tarif." Konsumen nan tergesa untuk mendapatkan nilai lebih rendah dapat secara tidak sadar memberikan info finansial kepada operator penipu, nan menyebabkan kerugian finansial alias pencurian identitas," dia menjelaskan.
Risiko lainnya adalah gangguan rantai pasokan nan membikin upaya maupun konsumen mencari pemasok lain. Sayangnya ini dilakukan tanpa proses pemeriksaan nan ketat dan membuka kesempatan produk tiruan masuk ke pasar.
Kekhawatiran ini telah disorot dalam temuan Kaspersky beberapa waktu lalu. Varian Trojan Tiada ditemukan terpasang pada HP Android nan dijual.
"Beroperasi pada level firmware, malware ini memberi penyerang kendali penuh atas perangkat, memungkinkan pencurian aset kripto, pembajakan akun media sosial, dan pengalihan panggilan tidak sah- menggarisbawahi akibat serius nan ditimbulkan oleh rantai pasokan nan disusupi," kata Dedenok.
Terakhir, ada pula akibat penipuan investasi nan terjadi lantaran adanya volatilitas pasar. Pelaku bakal menyamar menjadi lembaga finansial sah dan menjanjikan untung besar kepada calon korbannya.
Dalam keterangan itu juga diberikan langkah mengurangi risiko-risiko tersebut. berikut beberapa perihal nan bisa dilakukan:
1. Verifikasi keabsahan penjual sebelum membeli
2. Gunakan metode pembayaran dengan perlindungan penipuan
3. Berhati-hati pada transaksi nan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan
4. Investor kudu melakukan uji tuntas dengan sumber info nan bereputasi baik
5. Selalu bersikap skeptis pada penawaran nan tidak diminta dengan tawaran untung nan besar.
Nah, itu dia langkah agar terhindar dari 3 penipuan nan bakal meningkat di tengah perang jual beli AS dan China. Semoga info ini membantu!
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Raup Cuan Trading Forex & Komoditas Saat Trump "Guncang" Pasar
Next Article Modus Baru Penipu Sedot Rekening, Hati-hati Lihat Diskon di Medsos