Pesatnya Genai Pacu Era Baru Modernisasi Aplikasi Dan Infrastruktur

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Salah satu pemimpin di bagian komputasi hybrid multi cloud, Nutanix meluncurkan hasil temuan dari survei dan laporan riset tahunan Enterprise Cloud Index (ECI) seri Ketujuh. Laporan ini mengukur kemajuan mengambil cloud oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

Selain itu, laporan tersebut juga menyoroti mengambil Generative Artificial Intelligence (GenAI), prioritas investasi dan manfaatnya, termasuk tantangan-tantangan utama nan dihadapi oleh suatu organisasi dalam memenuhi tuntutan dari beban kerja nan berkembang pesat ini.

Di tengah peningkatan mengambil aplikasi GenAI, ECI mengungkapkan sasaran penerapan penerapan strategi GenAI sangat bervariasi pada tiap perusahaan alias organisasi. Berbagai organisasi sangat antusias untuk memanfaatkan GenAI untuk produktivitas, otomatisasi, dan inovasi. Namun, ada juga organisasi nan menghadapi halangan besar berupa keamanan data, kepatuhan, dan modernisasi prasarana IT.

Lebih lanjut, sebanyak 90% responden memperkirakan bahwa biaya IT mereka bakal meningkat seiring penerapan GenAI dan aplikasi modern. Namun, perihal nan menjanjikan adalah 70% organisasi tetap berambisi dapat memperoleh untung atas investasi proyek-proyek GenAI dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

"Banyak organisasi telah mencapai titik kembali dalam penerapan dan penerapan GenAI," ujar SVP, Product and Solutions Marketing Nutanix, Lee Caswell dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (11/3/2025).

Dia menambahkan, tahun ini ECI turut mengungkapkan tren-tren utama nan didengar dari para pelanggan, termasuk beragam tantangan akibat meningkatnya beban kerja GenAI dari pengembangan hingga produksi, persyaratan baru nan diciptakan GenAI untuk tata kelola, privasi dan visibilitas, serta integrasi dengan prasarana IT nan sudah ada.

"Agar proyek-proyek GenAI sukses meraih ROI, beragam organisasi kudu melakukan pendekatan holistik dalam modernisasi aplikasi dan infrastruktur, serta menerapkan kontainerisasi," tutur dia.

Adapun temuan-temuan utama lain dari laporan tahun ini, antara lain:

• Kontainerisasi aplikasi (Application containerization) adalah standar prasarana baru.

Hampir 90% organisasi melaporkan bahwa setidaknya beberapa dari aplikasi mereka sekarang dikontainerisasi (containerized). Bahkan, jumlah ini diperkirakan bakal terus bertambah seiring dengan pesatnya pengadopsian beban kerja aplikasi baru seperti GenAI.

Secara sederhana, 94% responden setuju bahwa organisasi mereka mendapatkan faedah dari pengadopsian aplikasi cloud-native/container. Pendekatan prasarana dan pengembangan aplikasi ini kudu dianggap sebagai 'standar emas' untuk menyediakan akses info nan lancar dan kondusif di seluruh lingkungan hybrid dan multicloud.

• Pengadopsian dan penerapan aplikasi GenAI terus bersambung dengan cepat.

Lebih dari 80% organisasi telah menerapkan strategi GenAI dengan hanya 2% organisasi nan mengakui bahwa mereka belum mulai merencanakan strategi GenAI. Meskipun demikian, sasaran implementasinya sangat bervariasi. Sebagian besar organisasi percaya bahwa solusi GenAI bakal membantu meningkatkan produktivitas, otomatisasi, dan efisiensi organisasi mereka.

Sementara itu, use case alias kasus penggunaan Gen AI di bumi nyata saat ini lebih condong ke arah customer support dan solusi pengalaman (experience solution). Namun, banyak organisasi berambisi dapat menerapkan solusi GenAI untuk beban kerja keamanan siber dan perlindungan info dalam waktu dekat.

• Pengadopsian GenAI bakal menantang norma-norma tradisional dalam perihal keamanan dan privasi data.

Sebanyak 95% responden setuju bahwa GenAI mengubah prioritas organisasi mereka, dimana keamanan dan privasi sekarang menjadi perhatian utama. Lebih dari 90% organisasi mengatakan privasi info adalah prioritas organisasi mereka ketika menerapkan solusi-solusi GenAI. Jadi organisasi-organisasi memahami sekali bahwa keamanan dan privasi adalah komponen nan sangat krusial dari keberhasilan penerapan GenAI.

Namun, nan mengejutkan, 95% responden tetap percaya bahwa organisasi mereka bisa melakukan lebih banyak perihal untuk mengamankan model dan aplikasi GenAI. Keamanan dan privasi bakal tetap menjadi tantangan utama bagi organisasi lantaran mereka berupaya untuk membenarkan penggunaan solusi berbasis GenAI nan sedang berkembang dan memastikan bahwa mereka berpegang pada norma keamanan tradisional, serta persyaratan baru untuk tata kelola data, privasi dan visibilitas data.

• Modernisasi prasarana untuk mendukung GenAI dalam skala besar.

Menjalankan aplikasi cloud native dalam skala enterprise memerlukan prasarana nan bisa mendukung persyaratan nan diperlukan, termasuk keamanan, integritas data, dan ketahanan (resilience). Aplikasi GenAI nan sedang berkembang juga tidak terkecuali. Hampir semua responden (98%) menghadapi tantangan dalam peningkatan beban kerja GenAI dari pengembangan hingga produksi.

Faktanya, tantangan nomor satu nan dihadapi organisasi saat meningkatkan beban kerja GenAI dari pengembangan ke produksi adalah integrasi dengan prasarana IT nan ada. Akibatnya, prasarana IT disebut menjadi area investasi pertama nan dibutuhkan untuk mendukung GenAI.

• Pengadopsi solusi GenAI memerlukan perubahan pada teknologi dan manusia.

Sebanyak 52% responden mengatakan bahwa organisasi mereka perlu berinvestasi dalam training IT untuk mendukung GenAI. Demikian pula dengan 48% responden nan percaya bahwa organisasi mereka perlu merekrut talenta-talenta IT baru untuk mendukung GenAI.

Tidak disangkal bahwa beragam organisasi menghadapi kekurangan keahlian nan akut dan persaingan untuk mendapatkan talenta nan menguasai GenAI. Akan tetapi, buletin baiknya adalah banyak tim bakal menerima tantangan untuk mengangkat kompetensi dan skill mengenai AI secara organik, sebagai bagian dari pekerjaan sehari-hari mereka. Survei tahun ini menunjukkan bahwa 53% responden percaya bahwa kemajuan GenAI bakal memberikan mereka kesempatan untuk menjadi mahir AI.

Asal tahu saja, selama tujuh tahun berturut-turut, Nutanix melakukan studi riset dunia untuk mempelajari kondisi penerapan enterprise cloud, tren kontainerisasi aplikasi (application containerization), dan pengadopsian aplikasi GenAI di dunia. Pada musim gugur 2024, peneliti Inggris, Vanson Bourne melakukan survei kepada 1.500 pengambil keputusan di bagian IT dan DevOps/Platform Engineering di seluruh dunia.

Adapun para responden tersebut berasal dari beragam industri, skala bisnis, dan pengetahuan permukaan bumi berbeda, termasuk wilayah Amerika Utara dan Amerika Selatan, Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) dan Asia Pasifik-Jepang (APJ). Untuk mengetahui info lebih lanjut mengenai laporan dan temuan survei ini, Anda bisa langsung mengunduh Nutanix Enterprise Cloud Index ketujuh secara komplit di sini.

Mengingat semakin banyaknya upaya di Indonesia nan mau memodernisasi prasarana dan mempercepat mengambil enterprise AI, Nutanix telah menyelenggarakan aktivitas eksklusif Cloud Builders Day di Jakarta, pada 19 Februari 2025 lalu. Acara ini membahas beragam insight dalam membangun strategi hybrid multicloud, mengeksplorasi potensi enterprise AI, dan mempelajari cara-cara untuk mempercepat modernisasi aplikasi. Informasi lebih lanjut tentang aktivitas ini dapat diakses di sini.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Berantas Penipuan BTS Palsu, Komdigi Belajar Dari Singapura

Next Article Bos Artajasa Sebut Transformasi Digital Bisa Mulus Lewat Hal Ini!

Selengkapnya