ARTICLE AD BOX
detikai.com
Senin, 12 Mei 2025 15:55 WIB

Jakarta, detikai.com --
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memperkenalkan konsep kurikulum cinta nan tengah digagas oleh kementeriannya.
Konsep itu disampaikan Nasaruddin saat memberi sambutan dalam peringatan Waisak di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Senin (12/6).
Nasaruddin mengatakan kurikulum cinta adalah langkah guru-guru kepercayaan mengajarkan siswa nilai-nilai saling mencintai, toleransi dan menjauhi kebencian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka itu Kementerian Agama mendeklarasikan apa nan kami istilahkan dengan kurikulum cinta, ini lagi viral, apa ini maksud kurikulum cinta, bagi para pembimbing agama, kepercayaan itu kan semuanya menganjurkan cinta, adakah kepercayaan menganjurkan kebencian? tidak ada," kata Nasaruddin.
"Kalau ada orang pembimbing kepercayaan mengajarkan kebencian kepada anak muridnya, 'hei itu najis itu', nan tidak bagus itu bukan mengajarkan kepercayaan mengajarkan kebalikan agama," imbuh dia.
Menurutnya, semakin setiap orang mendalami kepercayaan masing-masing, lebih mudah mencari titik jumpa dibanding mencari perbedaan.
Namun jika pemahaman terhadap kepercayaan dangkal, maka bakal lebih banyak menemukan perbedaan antara satu kepercayaan dengan kepercayaan lain.
"Agama nan sesungguhnya nan kita ajarkan, mengajarkan cinta kasih satu sama lain, jangankan cinta sesama manusia. Di sinilah persamaan antara Islam dan Buddha, tidak ada barang mati," ujarnya.
Ia mengatakan masyarakat Indonesia banyak mempunyai kesamaan, salah satunya kesamaan historis. Nasaruddin pun mempertanyakan kenapa kudu terjadi bentrok di antara masyarakat.
"Kenapa kita kudu berbeda? kenapa kudu berkonflik? makanya tuh kurikulum cinta ini adalah gimana mengajarkan cinta kasih antar sesama dan bukan hanya mencintai umat manusia tapi semua alam semesta ini adalah bagian dari kita," katanya.
(yoa/dal)
[Gambas:Video CNN]