Perempuan Ini "tendang" Taylor Swift, Umur 30 Tahun-duitnya Triliunan

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com - Nama Lucy Guo belakangan menjadi sorotan bumi setelah dinobatkan sebagai miliarder wanita termuda nan meraih kekayaannya secara mandiri.

Sosok wanita di kembali perusahaan rintisan bagian kepintaran buatan (artificial intelligence/AI) ini apalagi telah melampaui kekayaan penyanyi papan atas ialah Taylor Swift.

Melansir Forbes, Lucy Gou sukses menjadi miliarder wanita termuda di bumi nan merintis usahanya sendiri. Kekayaan wanita ini telah mencapai sekitar US$ 1,3 miliar alias sekitar Rp 21,87 triliun (asumsi kurs Rp 16.825/US$).

Sedangkan Swift, sukses mendapatkan salah satu gelar wanita terkaya di bumi dengan perolehan kekayaan mencapai US$ 600 juta dari royalti dan tur, serta US$ 600 juta dari penjualan albumnya. Namun, posisi Swift nan sudah eksis sejak akhir 2023 kudu tergantikan oleh Lucy Guo.

Lantas, siapakah Lucy Guo nan sukses mengalahkan kekayaan Taylor Swift ini? Berikut ini profilnya

Profil Lucy Guo

Lucy Guo lahir di Amerika Serikat (AS) pada 14 Oktober 1994. Namanya dikenal sebagai salah satu pendiri perusahaan AI berjulukan Scale AI dan juga menjadi seorang influencer.

Orang tuanya merupakan imigran China nan bekerja sebagai insinyur listrik. Masa kecilnya dihabiskan di Fremont, California, AS.

Guo merupakan seorang mahasiswa bidang pengetahuan komputer. Namun perkuliahannya tidak pernah selesai namalain putus kuliah. Pada 2016, dia membangun Scale AI saat usianya 21 tahun, berbareng Alexandr Wang. Wang menjadi CEO-nya, Guo bekerja menjalankan tim operasi dan kreasi produk di perusahaan tersebut.

Dua tahun kemudian perusahaan milik dua anak muda ini sukses hingga kedunya masuk daftar 30 Under 30 jenis Forbes pada 2018. Namun, di tahun nan sama juga, keduanya tidak sejalan hingga Guo berhujung dipecat.

Setelah meninggalkan Scale AI, Guo melanjutkan kiprahnya lewat Backend Capital, firma venture capital nan dia dirikan, serta startup barunya, Passes, nan mengembangkan platform monetisasi bagi para pembuat digital.

Kesuksesan Lucy Guo

Dalam wawancaranya dengan San Francisco Chronicle, Guo mengungkap perihal pertama nan membuatnya bisa terjun ke bumi AI hingga menciptakan Scale AI adalah lantaran orang tuanya nan jengkel memandang dia bermain komputer seharian dan tidak belajar.

"Pengalaman pertama saya nan sesungguhnya dengan bumi teknologi ahli adalah Beasiswa Thiel. Tentu saja, saya mempelajari pengetahuan komputer dan hubungan manusia-komputer di Carnegie Mellon sebelum ini. Namun, menjalani kehidupan startup secara penuh waktu adalah titik kembali utama nan membawa saya berjumpa dengan orang-orang nan berpikiran sama nan mempunyai keingintahuan nan sama terhadap penemuan dan teknologi terkini, seperti AI," ujarnya.

Hingga sampai pada titik ini, salah satu nan dikorbankan Guo adalah waktu tidurnya.

"Selama bertahun-tahun, saya belajar bahwa disiplin adalah perihal nan luar biasa. Itu berfaedah bangun pagi-pagi sekali untuk mengikuti kelas Barry. Menyeimbangkan disiplin dengan kesenangan juga sama pentingnya - saya sedang belajar menjadi DJ sekarang," ungkap Guo.

Yang membikin pencapaian ini semakin spesial adalah gimana Guo membuktikan bahwa usia dan kelamin bukanlah penghalang dalam bumi teknologi nan didominasi pria. Latar belakangnya sebagai anak dari family imigran China nan tumbuh di California juga menjadi inspirasi tersendiri bagi generasi muda nan mau mengejar mimpi di industri teknologi.

Uniknya, dalam wawancaranya berbareng Forbes, Guo menyebut semangat kompetitif antar-perempuan justru memacu dirinya untuk terus maju. Ia memandang persaingan bukan sebagai hambatan, melainkan pemacu untuk berkembang dan membuktikan keahlian diri.

Fenomena Baru di Dunia Miliarder

Kehadiran Lucy Guo menandai pergeseran lanskap bumi miliarder, di mana sekarang semakin banyak wajah muda dan wanita tampil sebagai penggerak penemuan global. Dengan kemunculannya di daftar Forbes, dia berasosiasi berbareng sederet miliarder muda pria, namun tetap menjadi satu-satunya wanita nan menonjol di antara mereka.

Di saat banyak miliarder muda lainnya memperoleh kekayaan dari warisan, Lucy membuktikan bahwa inovasi, kerja keras, dan keberanian mengambil akibat adalah kombinasi nan bisa membawa seseorang mencapai puncak.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG & Rupiah Kompak Menguat Hingga Kabar Baik dari AS

Next Article Sosok Miliarder Termuda Singapura, Anak Tunggal Pewaris Rp25,55 T

Selengkapnya