ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Vitamin D adalah salah satu mikronutrien nan dibutuhkan oleh tubuh. Dikutip dari Medlineplus, vitamin D secara umum mempunyai banyak sekali manfaat, seperti membantu penyerapan kalsium. Ketika penyerapan kalsium terganggu, ini tentu bakal meningkatkan akibat beragam penyakit tulang seperti osteoporosis alias rakitis (melemahnya tulang pada anak).
Selain itu, vitamin D juga berkedudukan krusial dalam menjaga kesehatan otot, saraf, dan kekebalan tubuh. Otot berkedudukan untuk pergerakan tubuh, saraf berfaedah untuk menyampaikan pesan antara otak dan tubuh, lampau sistem kekebalan tubuh dibutuhkan untuk melawan kuman dan virus.
Perbedaan Vitamin D dan D3
Vitamin D dibagi menjadi dua jenis, ialah vitamin D2 (ergokalsiferol) dan D3 (kolekalsiferol). Jadi sebenarnya vitamin D3 tidak berbeda dengan vitamin D, melainkan corak lebih spesifiknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika menemukan tulisan 'vitamin D' dalam sebuah produk, bisa jadi itu berisi vitamin D2, vitamin D3, alias campuran dari keduanya.
Lantas apa kelebihannya? Vitamin D3 dan D2 sebenarnya sama-sama meningkatkan kadar vitamin D dalam darah, tapi vitamin D3 bisa meningkatkan kadarnya lebih tinggi dan memperkuat lebih lama dibanding vitamin D2. Bisa dibilang, vitamin D3 adalah corak vitamin D nan paling aktif dan efektif dalam tubuh manusia.
Berikut ini beberapa kelebihan alias perbedaan lain dari vitamin D3:
Vitamin D3 dari Hewan
Vitamin D3 hanya didapatkan dari makanan produk hewan. Misalnya seperti ikan berlemak, minyak ikan, hati sapi, kuning telur, dan mentega. Sedangkan vitamin D2, condong ditemukan dari sumber-sumber nabati, misalnya jamur nan tumbuh di bawah sinar UV dan makanan nan difortifikasi (ditambahkan vitamin D).
Vitamin D2 lebih murah untuk diproduksi, sehingga lebih umum dipakai dalam fortifikasi makanan seperti sereal dan susu.
Vitamin D3 Bisa Terbentuk di Kulit
Vitamin D3 bisa dibentuk oleh kulit. Ini terjadi ketika kulit terkena sinar matahari, lampau terbentuk vitamin D dari senyawa 7-dehydrocholesterol di kulit. Proses serupa juga terjadi di jamur dan tanaman, membentuk vitamin D2 dari ergosterol.
Pada lingkungan suasana nan panas seperti Indonesia, berjemur selama 30 menit sehari sebanyak dua kali seminggu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D. Meski begitu, perlu diingat berjemur juga tidak boleh terlalu lama, khususnya jika tak menggunakan tabir surya. Ini untuk mencegah akibat kanker kulit.
Efek Vitamin D3 Lebih Besar ke Kesehatan
Seperti nan sudah disinggung, pengaruh vitamin D3 lebih besar jika dibanding D2. Ketika kedua jenis vitamin ini dimetabolisme oleh hati, vitamin D2 bakal berubah menjadi 25-hidroksivitamin D2 dan vitamin D3 menjadi 25-hidroksivitamin D3. Kedua senyawa itu dikenal sebagai kalsifediol.
Kalsifediol inilah nan bergerak dalam darah dan mencerminkan persediaan vitamin D dalam darah. Studi menunjukkan vitamin D2 menghasilkan kalsifediol nan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah nan sama dari vitamin D3.
Oleh lantaran itu, vitamin D3 lebih disarankan untuk suplementasi demi mendapatkan faedah seperti penyerapan kalsium optimal, kegunaan otot dan saraf nan baik, serta sistem imun nan lebih kuat.
Dosis Vitamin D nan Pas
Jumlah vitamin D nan dibutuhkan manusia setiap hari tergantung pada usia. Rekomendasi dalam international unit (IU) adalah sebagai berikut:
- Bayi usia 0-12 bulan: 400 IU
- Anak-anak 1-13 tahun: 600 IU
- Remaja 14-18 tahun: 600 IU
- Dewasa 19-70 tahun: 600 IU
- Dewasa 71 tahun ke atas: 800 IU
- Ibu mengandung alias menyusui: 600 IU
(avk/kna)