ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Penipuan di internet kian canggih dengan beragam modus. Salah satu tandanya adalah maraknya pasar gelap nan menawarkan jasa CaaS alias Cybercrime as a Service (kejahatan siber sebagai layanan).
CNBC Internasional menuliskan CaaS mempunyai beragam perangkat untuk melancarkan serangan siber nan bisa dibeli organisasi hacker. Misalnya perangkat ransomware dan peretasan, botnet, hingga info curian.
"Ketersediaan jasa membantu untuk lebih banyak penjahat di bumi maya, meningkatkan dan menyempurnakan kejahatan sembari mengurangi skill teknis nan dibutuhkan," jelas Wakil Presiden dan Kepala Asia Pasifik Netskope, Tony Burnside, dikutip Jumat (7/3/2025).
CaaS ditawarkan di pasar darknet seperti Abacus Market, Torzon Market, dan Styx. Pasar tersebut menggunakan teknologi enkripsi untuk melindungi anonimitas pengguna.
Mereka juga tetap mementingkan anonimitas dan menghindari penemuan melalui langkah pembayaran. Para vendor hanya menerima transaksi dengan mata duit kripto.
Meski begitu, firma penelitian blockchain Chainalysis mengatakan penggunaan mata duit mata uang digital tetap bisa dilacak dengan blockhain. Hanya saja, metode ini relatif lebih kondusif daripada transaksi dengan mata duit tradisional.
Lebih lanjut, Chainalysis mengatakan darknet sebenarnya bukan satu-satunya tempat untuk bertransaksi. Para penjahat siber juga ada nan memilih menggunakan internet publik dan aplikasi pertukaran pesan Telegram.
Salah satu pasar terbesar nan teridentifikasi adalah Huione Guarantee. Platform itu mempunyai hubungan dengan konglomerat asal Kamboja, Huione Group.
Huione Guarantee menjadi pusat jasa terpadu untuk kejahatan siber. Di mana platform menjadi pasar peer-to-peer untuk vendor menawarkan layanannya.
Di sana juga ada beberapa iklan dari vendor untuk pembeli bisa langsung berkomunikasi melalui Telegram pribadi. Huione juga bekerja seperti tempat penampungan sementara dna perantara sengketa untuk menjamin transaksi.
Platform itu menjual perangkat untuk kejahatan apapun. Misalnya penipuan berkedok investasi atapun asmara, para pelaku bakal membeli info pribadi calon korban, software manipulasi wajah dan bunyi berbasis AI.
Adapula jasa pembuatan platform investasi dan gambling palsu. Para korban bakal diminta mengirimkan duit pada platform terlarangan tersebut.
Indonesia Paling Banyak Diserang Ransomware
Salah satu modus penipuan nan paling marak terjadi adalah ransomware. Firma keamanan siber Kapersky mengatakan serangan ransomware banyak menargetkan upaya di area Asia Tenggara.
Indonesia menjadi wilayah dengan nomor serangan tertinggi dibandingkan negara-negara tetangga lainnya. Tercatat ada 32.803 serangan ransomware terhadap Indonesia nan terdeteksi dan sukses diblokir pada paruh pertama tahun 2024.
Diikuti oleh Filipina dengan 15.208 serangan ransomware dan Thailand dengan 4.841 kasus. Malaysia berada di posisi keempat dengan 3.920 serangan berbahaya, kemudian Vietnam dengan 692 serangan, dan Singapura dengan 107 serangan.
Ancaman nan ditimbulkan oleh ransomware berjuntai pada jenis virusnya. Hal pertama nan perlu dipertimbangkan adalah ada dua kategori utama ransomware ialah ransomware locker nan memengaruhi kegunaan dasar komputer, dan ransomware crypto nan membikin file perseorangan tetap terenkripsi.
Cara Terhindar dari Serangan Ransomware
1. Amankan Layanan dari Jarak Jauh
Hindari mengekspos jasa desktop jarak jauh (RDP, MSSQL) ke jaringan publik. Gunakan kata sandi kuat, autentikasi dua faktor, dan patokan firewall.
2. Perbarui Perangkat Lunak Secara Berkala
Bisnis perlu memastikan semua perangkat mempunyai pembaruan terbaru untuk menutup celah kerentanan.
3. Backup Data Secara Rutin
Gunakan strategi pencadangan offline secara berkala. Pastikan Anda dapat mengaksesnya dengan sigap dalam keadaan darurat saat dibutuhkan.
4. Tingkatkan Edukasi Karyawan
Pelatihan keamanan siber dapat membantu mencegah kesalahan manusia.
Nah, itu dia beragam tips supaya terhindar dari serangan ransomware nan bisa menguras rekening. Semoga membantu!
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Fraud Deepfake Bikin Rugi Triliunan Rupiah, Ini Cara Melawannya
Next Article Penipu Bobol Rekening Rp 3,6 Triliun Ditangkap Polisi, Begini Modusnya