ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk bakal kehadiran pesaing baru, ialah Amazon Kuiper. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan pemerintah tidak membatasi perusahaan lokal alias internasional nan mau membantu ekspansi konektivitas digital di wilayah terdepan, terluar, tertinggal (3T) di RI.
"Kita perlu juga kejuaraan terhadap Starlink nan saat ini kan merajai cukup sendiri," kata Meutya saat ditemui dalam aktivitas buka puasa berbareng Komdigi di Kantor Komdigi, Jumat (21/3) kemarin.
Kendati demikian, Meutya mengatakan izin operasional internet satelit Amazon Kuiper di Indonesia belum keluar. Ia menjelaskan pihak Amazon Kuiper beberapa saat lampau baru datang untuk memperkenalkan layanannya.
"Kami hargai [kedatangan Amazon Kuiper] lantaran memang dari awal mereka memberi tahu rencana-rencana investasi di Indonesia. Saya rasa ini corak keterbukaan nan baik," Meutya menjelaskan.
Meutya mengatakan pemerintah mendorong Amazon Kuiper nan mau masuk ke Indonesia untuk menggandeng perusahaan-perusahaan lokal alias operator seluler lokal.
Sebelumnya, dalam siaran pers Komdigi, disebutkan bahwa Amazon Kuiper tengah mengusulkan izin operasional di Indonesia, termasuk lisensi telekomunikasi dan kewenangan peminjaman satelit.
Pihak Komdigi memastikan bakal memfasilitasi proses perizinan dan obrolan nan diperlukan, dengan begitu bisa memastikan kelancaran proyek ini.
Global Head of Licensing and International Regulatory Affairs Amazon Project Kuiper, Gonzalo de Dios menyinggung soal tantangan konektivitas di wilayah terpencil Indonesia. Hal tersebut menjadi dasar kerja sama perusahaan dengan beragam pihak, termasuk pemerintah.
"Kami memahami bahwa konektivitas tetap menjadi tantangan di banyak wilayah terpencil. Oleh lantaran itu, kami mau bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lokal untuk menyediakan akses internet nan lebih luas bagi masyarakat Indonesia," ucapnya.
Selama ini, untuk menjangkau daerah-daerah remot dengan letak geografis menantang, pemerintah memanfaatkan proyek satelit Satria milik Tanah Air. Selain itu, Starlink milik Elon Musk juga sudah mulai beraksi di Indonesia sejak Mei 2024 lalu.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Digitalisasi, Perbaiki Tata Kelola Administrasi - Cegah Korupsi
Next Article Ini Harapan Telkomsl untuk Menkomdigi Meutya Hafid