ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai, transportasi umum belum dikategorikan tempat nan kondusif dan ramah untuk perempuan. Dia mengatakan segala upaya nan kemungkinan sudah dilakukan namun kasus pelecehan bakal tetap terjadi lantaran para pelaku tetap berkeliaran di transportasi umum.
"Belum aman, artinya tetap ada orang nan bertindak seperti itu. Upaya itu sudah dilakukan dan tidak sedikit langkah nan dilakukan. Ya salah satunya, saya pikir jika sudah ada seperti itu ketahuan, ya memang kudu ada upaya pencegahan, (seperti) di-blacklist saja (sekitar) 5 tahun (tidak diperbolehkan menggunakan transportasi umum)," kata Djoko dalam wawancara telepon dengan Tim News detikai.com, Senin (21/4/2025).
Menurut Djoko, apapun argumen dan penyebab hingga terjadi pelecehan, perihal tersebut sangat menjijikkan untuk wanita nan mengalaminya.
"Tapi ini kan penyakit juga, dan itu terjadi nggak hanya di Indonesia. Itu jika di Jepang, (karena) mereka tuh stres dalam bekerja biasanya. Itu nan saya lihat di beberapa penelitian nan Jepang kenapa melakukan lantaran stres. Nah, nan mungkin salah satunya stres juga, gitu kan, jika diterusin lebih dalam. Tapi apapun, itu kan perihal nan menjijikkan bagi seorang wanita, ya," ucapnya.
Djoko menyatakan pelaku atas kasus ini kudu segera ditangani dengan diberikan hukuman norma agar memberikan pengaruh jera. Sanksi ini dapat berupa blacklist nan diberikan oleh pihak Kereta Api Indonesia (KAI).
"PT. KAI jika (ada kejadian seperti) copet, mereka sudah diciri. Intinya orang ini masuk, bakal diawasi jika perlu, orang seperti itu tidak boleh naik lagi. Jadi di-blacklist untuk beberapa tahun lah, gitu," jelas Djoko.
Bagi Djoko, hukuman blacklist belum dapat dinilai efektif lantaran perlu adanya pertimbangan tambahan mengingat banyaknya pengguna transportasi umum setiap harinya. Dia menjelaskan, untuk saat ini perlu adanya tugas dalam pencegahan sejak dini.
"Ya kita belum ada evaluasinya ya. Ya orangnya selalu bertukar-tukar tuh, usahanya di situ kan. Memang itu kudu ada pencegahan sejak awal ya. Ini tugasnya sekarang," ujarnya.