ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Para arkeolog di Mesir menemukan makam berumur 4.400 tahun milik seorang pangeran. Menariknya, para peneliti juga menemukan sebuah 'pintu palsu' berwarna merah muda berbahan granit.
Pintu tersebut diyakini sebagai jalur spiritual bagi arwah alias roh pangeran tersebut. Melansir Live Science, makam tersebut milik Pangeran Userefre.
Pangeran Userefre merupakan putra Raja Userkaf, seorang firaun nan memerintah sekitar tahun 2465 hingga 2458 SM selama dinasti kelima Mesir (sekitar tahun 2465 hingga 2323 SM).
Menurut pernyataan, pintu tiruan nan baru ditemukan tersebut mempunyai prasasti nan mengatakan bahwa dia adalah seorang pangeran turun-temurun, serta seorang "hakim," seorang "menteri," seorang "gubernur" dari dua wilayah, dan seorang "pendeta nan melantunkan mantra."
"Sebelum penemuan ini, kami apalagi tidak tahu dia ada," kata Ronald Leprohon, guru besar emeritus Egyptology di University of Toronto nan tidak terlibat dalam penggalian tersebut, kepada Live Science melalui email.
Leprohon mencatat bahwa nama pangeran itu mungkin berfaedah "Re nan kuat." Re (juga dieja Ra) adalah dewa mentari di Mesir kuno.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, pintu tiruan raksasa itu mempunyai tinggi sekitar 4,5 meter dan lebar 1,2 meter.
Di Mesir kuno, pintu tiruan biasanya terlihat di makam, lantaran orang Mesir percaya bahwa jiwa orang nan meninggal dapat masuk dan keluar melalui pintu tersebut, menurut Metropolitan Museum of Art di New York City.
Para mahir mengatakan bahwa ukuran pintu nan sangat besar dan konstruksinya dari granit merah muda sungguh luar biasa.
"Ini adalah pertama kalinya pintu tiruan seperti ini ditemukan di Saqqara," kata Zahi Hawass, mantan menteri purbakala nan memimpin penggalian di makam tersebut, kepada Live Science.
Melanie Pitkin, kurator senior di Museum Chau Chak Wing di Universitas Sydney, nan tidak terlibat dalam penggalian tersebut, mengatakan bahwa pintu tiruan paling sering dibuat dari batu kapur, nan merupakan sumber daya nan ada di mana-mana di Mesir. Karena granit merah muda dan merah digali dan diangkut dari Aswan [sekitar 644 km selatan], harganya lebih mahal dan hanya diperuntukkan bagi bangsawan dan kaum elit.
Sebuah meja persembahan dari granit merah juga ditemukan di dekat pintu palsu.
Leprohon mencatat bahwa di Mesir kuno, orang terkadang meletakkan persembahan makanan di meja persembahan dan percaya bahwa orang nan meninggal dapat secara ajaib menyantap persembahan nan diletakkan di meja persembahan di depannya.
"Kenyataannya, para pendeta pemakaman dan family merekalah nan betul-betul menyantap makanan tersebut, katanya.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Resistensi Bisnis Wewangian di Tengah Pelemahan Daya Beli
Next Article Arkeolog Ungkap Misteri Kuburan Sinterklas, Di Sini Lokasinya