Peneliti Jerman Bongkar Misteri Kuntilanak Indonesia, Jangan Kaget!

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Masyarakat Indonesia tetap sarat dengan kepercayaan takhayul. Hal itu ditunjukkan dari lekatnya cerita hantu dengan kehidupan manusia.

Sebagai contoh, tuyul kerap kali disalahkan andaikan terjadi kehilangan duit secara misterius. Tapi seiring berjalannya waktu, banyak riset nan mengungkapkan bahwa tuyul hanyalah konsep takhayul nan dibuat oleh orang miskin nan iri terhadap orang kaya.

Salah satu hantu paling terkenal di Indonesia nan menjadi misteri adalah kuntilanak. Kuntilanak biasanya digambarkan sebagai sosok wanita berbaju putih, berbulu panjang, dan sering tertawa nyaring nan menyeramkan.

Penggambaran ini kemudian menimbulkan beragam pertanyaan tentang asal-usulnya. Hingga akhirnya, antropolog Jerman berjulukan Timo Duile sukses membongkarnya.

Penelitian Timo Duile itu berjudul "Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia" nan dipublikasikan Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia pada 2020.

Sebenarnya, cerita kuntilanak tak hanya ada di Indonesia, melainkan juga di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, nan menyebutnya pontianak. Di negara-negara tersebut kuntilanak alias pontianak digambarkan sebagai mayit hidup nan menakut-nakuti manusia lantaran tidak dapat menemukan kedamaian setelah meninggal.

Penamaan pontianak di Malaysia sebagai kata tukar kuntilanak tidak terlepas dari kaitannya dengan asal-usul Kota Pontianak. Kata Pontianak sendiri berasal dari bahasa Melayu 'Ponti' nan berfaedah pohon tinggi. Asal kata ini berangkaian erat dengan kondisi alam di Delta Sungai Kapuas dan Landak nan jadi cikal-bakal Kota Pontianak.

Menurut Timo, sejak penggusuran itu dilaksanakan terjadilah perubahan julukan terhadap roh tersebut menjadi pontianak alias kuntilanak nan merujuk pada penunggu pepohonan tinggi. Ini juga nan membikin manusia modern mengidentikkan pohon besar, seperti beringin, sebagai tempat tinggal setan.

Lalu kenapa roh tersebut jadi berubah menjadi seram dan identik dengan wanita?

Jawaban atas perihal ini dapat ditemukan dalam riset sejarawan Nadya Karima Melati berjudul "Monsterisasi Perempuan dan Monoteisme" (2022).

Nadya nan telah lebih dulu melakukan riset kuntilanak sejak tahun 2013, memaparkan jawaban nan menarik kepada detikai.com.

Menurutnya, pandangan seram itu terjadi lantaran kehadiran kepercayaan monoteisme. Kehadiran monoteisme menolak adanya sosok spiritual lain selain Tuhan. Lantas, pandangan roh bergeser menjadi hantu alias monster.

"Agama monoteisme diperkenalkan berbarengan dengan patriarki. Mereka memperkenalkan konsep ketuhanan nan maskulin, menggeser kemudian menghancurkan kepercayaan lokal nan berasosiasi dengan roh dan alam," tulis Nadya.

Berubahnya pandangan roh menjadi hantu tersebut selaras dengan pelekatan wanita sebagai hantu. Hal ini lantaran wanita mempunyai pengalaman erat nan dekat dengan kematian.

Sebut saja seperti proses persalinan. Angka kematian nan tinggi pasca persalinan membikin wanita diasosiasikan sebagai hantu.

Meskipun perihal ini tentunya tidak dapat dibenarkan, penggambaran kuntilanak sebagai wanita nan menyeramkan sudah terlanjur berakar kuat. Sebab, sosok itu sudah sering dipopulerkan oleh movie dan cerita misteri. Dan ini susah untuk diubah kembali.


(Zefanya Aprilia/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Penyebab Tiket Konser Musik RI Lebih Mahal dari Singapura Cs

Selengkapnya