ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Perundingan Perdagangan Investasi dan Keamanan Ekonomi. Satgas ini dibentuk untuk menindaklanjuti hasil negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) mengenai tarif respirokal alias timbal kembali Presiden Donald Trump.
"Tadi Presiden sudah menyetujui ada tiga satgas dibentuk. Pertama untuk tindaklanjuti perundingan investasi ialah Satgas Perundingan Perdagangan Investasi dan Keamanan Ekonomi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai berjumpa Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta, Senin (28/4/2025).
Selain itu, pemerintah membentuk Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta Satgas Deregulasi Kebijakan nan telah disetujui Prabowo. Pembentukan satgas ini diharapkan dapat mempercepat perundingan dengan AS.
"Tentu nan lain mengenai dengan Satgas Peningkatan Iklim Investasi dan Percepatan Perizinan Berusaha. Dengan satgas dan perundingan ini, diharapkan indonesia bisa dalam posisi untuk mempercepat perundingan dengan AS," jelasnya.
Airlangga berbareng delegasi Indonesia telah melakukan negosiasi dengan pemerintah AS mengenai tarif respirokal nan dikenakan Donald Trump kepada Indonesia. Dia menyampaikan hal-hal nan ditawarkan Indonesia merupakan win-win solution.
"Tadi saya lapor Bapak Presiden, Bapak Presiden memberikan arahkan bahwa apa nan kita tawarkan adalah win win solution dan kita tidak membedakan satu negara dengan negara lain," tutur dia.
"Artinya, relatif apa nan kita tawarkan adalah apa nan sedang dilakukan di dalam negeri, terutama salah satunya melakukan deregulasi melalui satgas nan dibentuk," sambung Airlangga.
Menko Airlangga Lapor Hasil Negosiasi Tarif Trump ke Prabowo
Sebelumnya diberitakan, Airlangga Hartarto melaporkan hasil negosiasi tarif respirokal alias timbal kembali dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada Presiden Prabowo Subianto, Senin (28/4/2025). Dia mengatakan surat berisi poin-poin negosiasi dari Indonesia mendapat apresiasi dari AS lantaran isinya komprehensif.
"Saya laporkan ke Presiden (Prabowo) nan ditawarkan Indonesia secara prinsip, melalui surat nan disampaikan 7 dan 9 April mendapatkan apresiasi dari Amerika lantaran surat kita relatif komprehensif," kata Airlangga dalam konvensi pers usai bertemu Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta, Senin (28/4/2025).
Dia menyampaikan delegasi Indonesia tak hanya membahas tarif respirokal saat bermusyawarah dengan pemerintah AS. Indonesia-AS turut membahas isu-isu non tarif dan rencana Indonesia menyeimbangkan neraca perdagangan.
"Kita sebut fair and square," ucapnya.
Menurut dia, pemerintah menawarkan neraca perdagangan AS dengan Indonesia dapat surplus lebih dari USD 19,5 miliar. Selain itu, kata Airlangga, Indonesia bakal membeli beberapa komoditas dari AS.
"Mereka kan neraca perdagangannya sekitar Usd 19 miliar, kita berikan lebih dari USD 19,5 miliar. Jual beli langsung USD 19,5 miliar, tapi kita ada projek nan bakal dibeli dari AS," ujar Airlangga.
Dalam negosiasinya dengan AS, Airlangga menyampaikan bahwa perusahaan Indonesia yakni, Indorama bakal berinvestasi sebanyak USD 2 miliar di Louisiana untuk blue ammonia.