Pedagang Ecommerce Menyerah, Tarif Trump Bawa Petaka Baru

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Tarif tinggi nan diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang asal China membikin banyak pelaku e-commerce menyerah dalam memberikan potongan nilai kepada konsumen. Mereka memilih untuk tidak ikut dalam program potongan nilai besar-besaran seperti Amazon Prime Day 2025.

Banyak penjual pihak ketiga di Amazon nan sebelumnya rutin ikut Prime Day nan menawarkan potongan nilai besar, sekarang memutuskan untuk tidakhadir alias mengurangi jumlah produk potongan nilai demi menjaga margin untung mereka.

Ini terjadi setelah Trump meningkatkan tarif impor barang China hingga 145% per 9 April, nan secara signifikan menambah biaya produksi para pelaku usaha.

Salah satunya adalah Steve Green, penjual sepeda dan skateboard asal China. Ia mengatakan ini baru pertama kali dirinya melewatkan Prime Day sejak 2020. Ia lebih memilih menyimpan stok lama untuk dijual dengan nilai penuh daripada kudu menanggung biaya tinggi akibat tarif baru.

Hal serupa dilakukan oleh CEO Bogg Bag, Kim Vaccarella. Perusahaannya menghentikan produksi di China dan sekarang mencoba memindahkan manufaktur ke Kamboja dan Vietnam, sembari menyasar penjualan ke toko retail besar di AS.

Meskipun Amazon tetap optimis dengan menyebut respons dari penjual cukup kuat untuk Prime Day tahun ini, para konsultan nan mendampingi ratusan seller mengungkapkan bahwa banyak nan menarik diri alias mengurangi promosi.

Beberapa penjual memilih meningkatkan harga, mengurangi iklan, alias mengimpor peralatan secara berjenjang agar tidak terlalu terdampak.

Dengan lebih dari 62% unit produk di Amazon berasal dari penjual pihak ketiga, mundurnya beberapa penjual dari Prime Day bisa berakibat pada berkurangnya diskon, pilihan barang, hingga pendapatan iklan Amazon sendiri.

"Amazon mungkin tetap bakal baik-baik saja," kata analis CFRA Arun Sundaram, dikutip dari Reuters, Selasa (29/4/2025)

"Tapi penjual mini lah nan betul-betul merasakan dampaknya," imbuhnya.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Investasi Kripto Saat "Titah" Trump Bikin Gejolak Pasar

Next Article 7 Raksasa Teknologi AS Langsung Tumbang Dihantam China

Selengkapnya