Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Puan: Semoga Warisan Semangat Perdamaiannya Selalu Hidup

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Senin, 21 April 2025 - 17:49 WIB

Jakarta, detikai.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan dukacita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus. 

Dia berambisi ajaran-ajaran baik dan mulia Paus Fransiskus menjadi warisan nan dapat diteruskan oleh seluruh umat manusia.

“Duka mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat perdamaian dalam kasihnya selalu hidup di hati umat manusia,” kata Puan dalam keterangannya, Senin, 21 April 2025.

Puan lantas mengenang kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024. Dia menyebut, kehadiran Paus saat itu dapat sambutan hangat dari seluruh rakyat Indonesia. 

“Ini menjadi bukti bahwa Bapa Suci tidak hanya dicintai oleh umat katolik, tapi juga dihargai seluruh umat dari beragam agama,” ujar politikus PDIP itu.

Dia menilai figur Paus nan sangat rendah hati dan penuh kesederhanaan membuatnya dikagumi masyarakat Indonesia.

Bagi Puan, meninggalnya Paus bukan hanya kehilangan bagi umat katolik, tapi juga untuk masyarakat dunia. 

“Sri Paus Fransiskus merupakan tokoh nan sangat mendukung perdamaian. Beliau selalu mengadvokasi agar kekerasan dan perang dihentikan. Dunia kehilangan sosok besar,” ungkap dia.

Paus Fransiskus saat datang ke Indonesia

Photo :

  • AP Photo/Tatan Syuflana

Puan juga merasa tersanjung lantaran pernah mendapat undangan dari Paus ke Istana Apostolik, Kota Vatikan. Undangan dari Paus agar dirinya menghadiri arena World Leaders Summit on Children's Rights alias Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak pada awal Februari 2025. Dalam forum itu, Puan diundang berbareng Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

“Sebuah kebanggaan bagi saya mendapat undangan dari Paus Fransiskus untuk menghadiri KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak,” jelas eks Menko PMK itu.

Pertemuan bertema 'Let's Love and Protect Them' tersebut dihadiri para pemimpin bumi seperti sejumlah kepala negara, pejabat tinggi, dan advokat dunia terkemuka untuk kewenangan anak. Puan memuji inisiasi Paus nan bersedia menggelar perhelatan KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak.

Dia menyebut forum aktivitas itu sekaligus mendorong kerja sama internasional untuk membangun masa depan nan lebih kondusif dan lebih setara bagi anak-anak di seluruh dunia.

“Dengan World Leaders Summit on Children's Rights, kita dapat duduk berbareng dan berganti pikiran tentang kewenangan anak dan misi kemanusiaan dunia demi generasi mendatang,” ujar Puan.

Sebelumnya, Paus Fransiskus, pemimpin Amerika Latin pertama Gereja Katolik Roma dinyatakan telah meninggal dunia.

Mengutip dari laporan ANews, Vatikan menyampaikan berita duka itu dalam sebuah pernyataan video pada Senin, 21 April 2025.

Meninggalnya Paus mengakhiri pemerintahan nan sering bergolak nan ditandai oleh perpecahan dan ketegangan saat dia berupaya merombak lembaga nan membatasi diri itu.

Paus meninggal bumi di usia 88 tahun. Mendiang belum lama ini selamat dari serangan pneumonia dobel nan serius.

"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan nan mendalam saya kudu mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus," kata Kardinal Kevin Farrell saat mengumumkan di saluran TV Vatikan.

Halaman Selanjutnya

“Sri Paus Fransiskus merupakan tokoh nan sangat mendukung perdamaian. Beliau selalu mengadvokasi agar kekerasan dan perang dihentikan. Dunia kehilangan sosok besar,” ungkap dia.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya