Pasokan Gas Dari Blok Andaman Bakal Segera Mengalir, Segini Besaranya

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kementerian ESDM mengungkapkan Indonesia bakal mendapatkan tambahan pasokan gas dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini sejalan dengan bakal dimulainya eksplorasi di klaster Andaman, Aceh.

Plh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tri Winarno mengatakan klaster Andaman bakal mulai on-stream alias berproduksi pada 2030. Ia mengatakan produksi dari klaster Andaman ini pada tahun 2034 diperkirakan mencapai kurang lebih 500 MMSEFD (Million Standard Cubic Feet per Day) pada tahun 2034.

"Potensi tambahan pasokan dari eksplorasi mencakup pasokan dari andaman klaster nan on-stream mulai 2030 dan mencapai kurang lebih 500 MMSEFD di tahun 2034," kata Tri dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Senin (28/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tri berambisi produksi dari klaster Andaman melangkah sesuai dengan nan diharapkan. Hal ini dikarenakan hingga tahun 2035 kebutuhan gas bumi RI bakal terus mengalami peningkatan. Baik gas bumi untuk kelistrikan maupun untuk industri pupuk.

Tri juga mengatakan pemenuhan kebutuhan gas bumi nan terus meningkat bakal dilakukan menggunakan Liquefied Natural Gas (LNG).

"Pemenuhan suplai terhadap kebutuhan gas bumi selain dipenuhi dari pipa, juga menggunakan LNG untuk masuk gas bumi antara lain pembangkit di Sumata Utara, Jawa Barat, PLTG Pesangan Bali, serta gasifikasi PLN di Sulawesi, NTT, NTB, Maluku, dan Papua," katanya.

Lebih lanjut, Tri menjelaskan saat ini Pemerintah Indomesia tengah melakukan pembangunan prasarana pipa gas bumi. Hal ini krusial dilakukan untuk memastikan pengedaran gas bumi nan efisien ke beragam wilayah di Indonesia.

"Dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan gas bumi domestik dengan serapan nan optimal, diperlukan pembangunan prasarana pipa gas bumi. Adapun saat ini terdapat beberapa jalur nan belum tersambung antara lain Sumatera Utara-Riau, kemudian nan kedua di tengah adalah Cirebon-Semarang Tahap II, kemudian nan satunya adalah di atas itu adalah West Natuna Transportation System alias WNTS ke Batam, Pulau Pempin," katanya.

"Sedangkan untuk prasarana gas existing terdiri dari LNG Receiving Terminal, antara lain Arun Regasification, FSRU Lampung, FSRU Nusantara Regas, dan RFSU alias VSU Benua, serta kilang LNG antara lain Badak, Donggi Senoro, dan Tanggu," tambahnya.

(rrd/rrd)

Selengkapnya