Pasar Modal Anjlok Tak Boleh Diremehkan! Ini Bahayanya

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pemerintah diminta untuk memberikan perhatian lebih pada anjloknya keahlian pasar modal di Indonesia. Bila kondisi jelek pasar modal dibiarkan bisa-bisa penanammodal kabur dan tak mau menanamkan uangnya di Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira jika pemerintah terus menerus meremehkan pasar modal, bisa jadi investasi secara langsung alias foreign direct investment (FDI) dari luar negeri berkurang. Di tengah anjloknya pasar, pemerintah diminta responsif memperbaiki ilmu jiwa pasar.

Sederet pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal pasar dinilai Bhima tetap meremehkan apa nan terjadi di pasar modal. Mulai dari menyebut main saham sebagai pertaruhan hingga memberikan candaan usai keahlian IHSG rontok sampai 6%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Investor pasar modal kan ada kaitan langsung dengan penanammodal langsung alias FDI. Kalau pasar modal terlihat buruk, mana mau mereka investasi langsung. Jangan terlalu over pede, jangan denial sama kondisi, dan cari solusi segera," papar Bhima kepada detikaicom, Selasa (25/3/2025).

Kerugian berikutnya bakal dirasakan oleh bumi upaya di Indonesia, karena bursa pengaruh bisa menjadi salah satu potensi tempat mencari tambahan modal untuk ekspansi. Bila kondisi jelek terus dibiarkan maka potensi tambahan modal tak bakal bisa didapatkan.

Ujungnya, masyarakat luas juga bakal kena batunya jika anjloknya keahlian bursa saham terus dibiarkan. Sebab, saat terjadi capital outflow alias arus modal keluar, biasanya membikin nilai tukar Rupiah anjlok.

"Masyarakat juga bakal dirugikan lantaran imbasnya bisa membikin pelemahan Rupiah saat capital outflow terjadi," beber Bhima.

Di sisi lain, Pengamat Pasar Modal Ibrahim Assuaibi menekankan agar Prabowo ataupun jajarannya lebih berhati-hati untuk memberikan pernyataan soal pergerakan pasar modal. Khususnya setelah Prabowo memberikan sederet pernyataan nan seakan-akan meremehkan pasar modal.

Pemerintah sudah semestinya menjaga kesehatan pasar modal. Menurutnya, pasar modal adalah barometer perekonomian satu negara. Naik turunnya saham sudah pasti mengindikasikan apakah ekonomi dalam keadaan baik alias tidak.

"Karena ini kan kepala negara, pada saat ada statement negatif pasti membikin penanammodal bakal enggan investasi dan menarik dana. Pemerintah itu kudu sejuk membahas pasar modal, jangan banyak nyeleneh," kata Ibrahim saat dihubungi detikaicom.

(hal/rrd)

Selengkapnya