Partai Buruh Minta Mahasiswi Itb Pembuat Meme Prabowo-jokowi Ciuman Dibebaskan

Sedang Trending 23 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Presiden Partai Buruh Said Iqbal angkat bunyi mengenai kasus mahasiswa berinisial SSS nan ditangkap lantaran membikin meme Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) sedang berciuman.

Said Iqbal menilai kebebasan berekspresi dalam menyampaikan pendapat di negara nan menganut kerakyatan sesuai dengan konstitusi.

"Oleh lantaran itu Partai Buruh dan KSPI mendukung sikap dan langkah-langkah nan diambil oleh KM ITB dan civitas academi ITB nan meminta mahasiswi ITB tersebut dilepaskan dan tidak ada kriminalisasi," kata Said Iqbal, dalam keterangan resmi, Minggu (11/5/2025).

Partai Buruh dan KSPI mendesak Bareskrim Mabes Polri untuk melepaskan mahasiswi ITB tersebut dan tidak dilakukan tindakan kriminalisasi atas ekspresi nan diungkapnya.

Sebab, dia menilai lebih baik jika Polri melakukan tindakan persuasif dan perbincangan dengan mahasiswi tersebut nan didampingi oleh KM ITB tanpa perlunya penahanan dan tindakan kriminalisasi.

"Buruh mendukung perjuangan KM ITB dan para mahasiswanya dalam penegakan nilai-nilai demokrasi, serta perlu dibangunnya sebuah perbincangan sosial dalam menangani ekspresi nan dilakukan oleh kalangan mahasiswa dan rakyat," kata Said.

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswi ITB berinisial SSS telah ditetapkan sebagai tersangka kasus meme Presiden RI Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) sedang berciuman.

"Sudah (tersangka)" kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A. Chaniago pada wartawan, Sabtu (10/5/2025).

Mahasiswi tersebut diduga melanggar Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (1) dan/atau Pasal 51 ayat (1) jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman norma 6 tahun penjara.

Menurut Erdi, saat ini SSS sudah ditahan di rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri. "Sudah ditahan, di Bareskrim," tuturnya.

Kata Erdi, interogator Bareskrim Polri tetap melakukan pendalaman soal kasus ini.

Istana juga angkat bicara merespons penangkapan Mahasiswi ITB kreator meme kontroversial Prabowo-Jokowi. Meski menyayangkan adanya meme nan diunggah, Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menyebut mahasiswi itu lebih baik dibina dan bukan dihu...

Anggota DPR Minta Mahasiswi ITB Pembuat Meme Prabowo-Jokowi Ciuman Dibebaskan

Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana meminta abdi negara kepolisian membebaskan mahasiswi ITB nan ditangkap usai mengunggah meme Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sedang berciuman. Dia pun menyinggung mural serupa nan terlukis di Tembok Berlin.

"Kritik mahasiswa FSRD ITB melalui karya visual seperti itu harusnya bukan dimaknai secara literal. Itu metafor nan memerlukan kepintaran untuk menangkap maknanya," tutur Bonnie Triyana kepada wartawan, Minggu (11/5/2025).

Bonnie mengingatkan, semestinya publik sekaligus pemerintah dapat berpikir lebih dalam, alih-alih meluapkan emosi. Di Tembok Berlin sendiri terpampang jelas Pemimpin Jerman Timur Erich Honecker dan Pemimpin Uni Soviet Leonid Brezhnev digambarkan berciuman, nan dimaknai sebagai simbol persahabatan.

"Meme itu membujuk kita berpikir, bukan membujuk kita marah. Apalagi dibikin oleh seorang mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, nan pasti tak mau menyerang kehormatan pribadi mantan presiden dan presiden nan sekarang memerintah," jelas dia.

"Mural nan sama juga ada di Tembok Berlin, nan melukiskan Erich Honecker dari Jerman Timur dan Leonid Brezhnev dari Uni Soviet, sedang berciuman, melambangkan persahabatan pemimpin dua negeri sosialis," sambungnya.

Bonnie menilai, bunyi mahasiswa sangat perlu mendapatkan ruang dalam kerakyatan Indonesia. Bangsa ini diharapkan dapat lebih bijak dalam menafsirkan kreasi nan dibuat.

"Menurut saya, ini juga pertanda bahwa bunyi mahasiswa kudu didengar, diberi ruang obrolan nan luas dalam rangka memperkuat pondasi kerakyatan kita. Atau malah meme tersebut sebuah imbauan persatuan buat bangsa Indonesia. Kan bisa saja ditafsir demikian, namanya juga kreasi seni," kata dia.

"Jadi menurut saya polisi kudu membebaskan mahasiswi tersebut. Biarkan dia belajar dari pengalaman ini dan juga membikin kita sama-sama belajar tentang makna berdemokrasi," ucap Bonnie menandaskan.

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis

Selengkapnya